Hari Jantung Sedunia, Hanya Ratusan Dokter di Indonesia yang Bisa Katerisasi Jantung

Acara 'Use Heart For Action' di Gunung Mas Puncak Bogor, Sabtu 28 September 2024. VIVA/Muhammad AR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Indonesia hanya memiliki sekitar 300 sampai 400 dokter yang mampu melakukan tindakan medis katerisasi pada serangan jantung. Hal itu dinyatakan dalam acara Hari Jantung Sedunia pada 29 September yang diperingati RSP Goenawan Partowidigdo dan PERKI (Perhimpunan Kardio vaskular Indonesia) Cabang Bogor dalam acara 'Use Heart For Action' di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 28 September 2024.

Katerisasi jantung adalah prosedur medis penanganan medis dengan menggunakan alat menyerupai selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena atau arteri di daerah leher, selangkangan, atau tangan kemudian diarahkan ke jantung.

"Per tahun angka kematian akibat jantung di Indonesia ada sekitar 200 ribu--semoga bisa menurun. Sementara dokter jantung di Indonesia hanya 1.700 orang, dan yang bisa melakukan katerisasi jantung, itu mungkin hanya 300 sampai 400 orang," kata dokter jantung pada Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Ciawi, dr Bimo Bintoro.

Ilustrasi Patologi, dokter bedah

Photo :
  • Pixabay/ Mitrey

Jumlah itu, kata Bimo, jauh dari kata ideal, karena jika satu orang dokter jantung yang mampu menangani jantung per 100.000 penduduk, artinya, dibutuhkan 3.000 dokter jantung. Sedangkan saat ini di Indonesia hanya 1.700 dokter jantung.

Contoh kecilnya, di lokasi RSPG, yakni Kecamatan Cisarua, yang berpenduduk 300 ribu jiwa, hanya memiliki 1 dokter jantung. Padahal minimal seharusnya ada 3 dokter jantung. Sedangkan dalam kurun waktu sebulan ada 1.200 pasien jantung yang ditangani.

"Jadi itu tidak mencukupi, dan perlu bantuan untuk semuanya supaya angka kematian bisa menurun. Jadi, itu kita butuh kerja sama antara semuanya supaya mencegah tidak terjadi serangan jantung, henti jantung baik itu dari dokter, tenaga kesehatan, sampai masyarakat yang terkecil sampai keluarga supaya mencegah angka kematian jantung, penting untuk pecegahan," katanya.

Kegiatan itu dihadiri 5000-an peserta dari berbagai lembaga pemerintah, masyarakat umum dan berbagai komunitas kesehatan. Acara diawali senam jantung sehat bersama, yang diikuti ratusan peserta, dengan tujuan untuk mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat. Setelah senam, dilanjutkan dengan beberapa penyuluhan edukasi promosi kesehatan yang membahas pencegahan penyakit jantung.

Ilustrasi dokter

Photo :
  • www.pixabay.com/jennycepeda

Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan pentingnya menjaga kesehatan jantung melalui pola hidup, pola makan, pemeriksaan kesehatan (MCU) secara berkala dan aktivitas fisik yang seimbang.

Dalam sambutannya Pelaksana Tugas Direktur Medik dan Keperawatan dr. Suwarga Adam, mewakili Direktur Utama RSP Goenawan Partowidigdo, menyampaikan, tema tahun 2024 mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk beraksi nyata dalam menjaga kesehatan jantung.

"Jadi, kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga untuk memberikan informasi dan layanan kesehatan langsung kepada masyarakat," ujar Suwarga.

Selain itu peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk pengukuran tekanan darah dan kolesterol. Sesi konsultasi dengan dokter juga dibuka untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai faktor risiko penyakit jantung.

"Dengan pembagian doorprize dan seminar 'Use Heart For Action' secara streaming melalui kanal Youtube dan Hybride yang terintegrasi dengan Plataran Sehat (LMS)," katanya.

Relawan Dokter di Gaza Mengalami Keadaan Mengerikan saat Tangani Pasien Korban Genosida Israel

Dengan kegiatan ini, RSP Goenawan Partowidigdo dan Perki Bogor berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dan menerapkan pola gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Prabowo: Pendidikan dan Kesehatan Jalan Keluar dari Kemiskinan
Ilustrasi menurunkan berat badan.

7 Jenis Rempah Ini Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok untuk Program Diet

Diet yang sehat dan efektif tidak hanya bergantung pada pembatasan kalori atau latihan fisik yang rutin, tetapi juga pada pemilihan bahan makanan yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024