Ini Alasan Tia Rahmania Kritik Keras Nurul Ghufron
- Tangkapan Layar/ Youtube VIVA
Jakarta, VIVA – Mantan Kader PDI Perjuangan Tia Rahmania mengatakan, dirinya memberikan kritikan menohok kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron karena sudah melihat kasus-kasus yang sudah terjadi belakangan ini.
Tia menyebut bahwa kritikan itu keluar dari hati nuraninya. Hal itu disampaikan sengaja karena ingin muruah KPK tetap dijunjung tinggi.
"Ketika menyampaikan karena saya melihat dari background beliau yang bersangkutan itu dengan kasus-kasus yang ada, dan saya juga ingin bahwa marwah KPK itu dijunjung tinggi, itu yang saya harapkan," ujar Tia kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jumat 27 September 2024.
Tia menuturkan bahwa unek-uneknya dikeluarkan ketika ada narasumbernya langsung didepan matanya.
"Jadi itu memang sebenarnya apa yang ada dalam hati nurani saya dan saya pikir juga memang mewakili masyarakat, karena bagaimanapun kan kita dipilih untuk mewakili masyarakat," kata Tia.
Diketahui, Tia Rahmania, Anggota DPR RI terpilih dari Fraksi PDIP melakukan protes keras ketika Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menjadi pembicara dalam acara Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan yang digelar Lemhanas RI.
Saat sesi pembekalan di Lemhannas, Tia melakukan interupsi terhadap Nurul Ghufron yang tengah memaparkan soal penguatan antikorupsi.
Tia lantas menyinggung soal pelanggaran etik yang dilakukan Ghufron, dimana memanfaatkan kewenangan sebagai pimpinan KPK untuk mengurus mutasi seorang pegawai di Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kenapa saya tidak membuka jaket (KPK) ini? Karena KPK lembaga yang didirikan Presiden ke-5 Republik Indonesia, ketua umum kami. Pak Nurul Ghufron yang terhormat, dari pada bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu pak negara ini dalam kondisi tidak baik-baik saja," kata Tia.
Ia mengungkit kasus pelanggaran etik Ghufron yang sudah diputus oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
“Mending bapak bicara kasus bapak gimana bapak bisa lolos Dewas, dewan etik kemudian di PTUN sukses. Gimana kasus bapak memberikan rekomendasi kepada ASN, bagaimana kasus-kasus bapak yang lain bisa lolos. Mohon maaf bapak bukan produk dari kami. Korupsi itu intinya etika dan moral pak," tutur dia.