Menteri Basuki Bahas 4 Agenda Kerja Sama Infrastruktur dengan Jepang
- Kementerian PUPR
VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, bersama Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito, pada Kamis, 26 September 2024 di Tokyo.
Pertemuan tersebut membahas penguatan empat agenda kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pembangunan infrastruktur.
1. Tindak Lanjut Inisiatif World Water Forum ke-10 di Bali
Agenda pertama berkaitan dengan tindak lanjut dari inisiatif World Water Forum ke-10 yang telah berlangsung di Bali, Indonesia, pada Mei 2024.
Menteri Basuki menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Jepang atas dukungan penuh yang diberikan untuk penyelenggaraan forum tersebut.
“Salah satu hasil yang dicapai adalah usulan dari Pemerintah Indonesia mengenai Hari Danau Dunia yang jatuh pada tanggal 27 Agustus,” ungkap Basuki.
Tanggal tersebut dipilih sebagai momen peringatan diadakannya World Lake Conference pada tahun 1984. Lebih lanjut, Basuki menyebutkan hal yang dipelajari selama di Jepang.
"Di Jepang, kami pun akan mempelajari pola pengelolaan dan konservasi danau berkelanjutan dengan mengunjungi Danau Biwa,” tambah Basuki.
2. Persiapan Penyelenggaraan Asia Pacific Water Summit ke-5
Agenda kedua mencakup pertemuan Basuki dengan Sekretaris Jenderal Japan Water Forum, Toshiro Takemura, untuk membahas persiapan penyelenggaraan Asia Pacific Water Summit (APWS) yang ke-5 pada tahun 2027.
Dalam acara APWS ke-5, Pemerintah Indonesia kembali diberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah dan siap untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Jepang.
Sebagai wakil dari Pemerintah Indonesia, Basuki telah menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama Japan Water Forum pada pagi sebelumnya, yaitu pada hari Kamis.
“Saya yakin APWS ke-5 akan menjadi platform penting untuk menindaklanjuti hasil Water World Forum ke-10. Oleh karena itu, saya akan melakukan konsolidasi dan menindaklanjuti LOI untuk didetailkan ke dalam Memorandum of Understanding (MOU) yang memuat tema, sub tema, tahapan, waktu dan kepanitiaan bersama mulai awal 2025 yang akan datang," kata Basuki.
3. Pembentukan Center of Excellence untuk Ketahanan Air dan Iklim
Agenda ketiga berfokus pada pembentukan Center of Excellence untuk Ketahanan Air dan Iklim. Basuki mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Jepang melalui JICA.
Sebelumnya, Kementerian PUPR, melalui Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sabo Technical Center (STC) bersama Kepala Perwakilan JICA di Indonesia pada World Water Forum ke-10.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat STC agar berfungsi sebagai Pusat Pelatihan Teknologi Sabo dan menjadi bagian dari Center of Excellence dalam Ketahanan Air dan Iklim, yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
4. Permohonan Dukungan Pembangunan IKN
Dalam pertemuan ini, agenda keempat mencakup permohonan Basuki untuk dukungan tenaga ahli dalam bidang penjaminan mutu (quality assurance) untuk pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Basuki menyatakan bahwa dukungan tersebut sangat penting bagi Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa pembangunan IKN sebagai sebuah kota memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Agenda terakhir ini didampingi oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Perekayasa Ahli Utama Ditjen SDA, Arie Setiadi Moerwanto, serta Kepala BWS Kalimantan IV, Yosiandi Radi.