Meutya Hafid Blak-blakan Kumpulkan Keberanian untuk Undang Prabowo dalam Rapat DPR

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
Sumber :

Jakarta, VIVA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengaku harus mengumpulkan keberanian yang luar biasa untuk mengundang Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto untuk hadir dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI.

Prabowo Klaim AS Setuju "Solusi Dua-Negara" untuk Palestina dan Israel

Hal itu disampaikan Meutya saat membuka rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Kementerian Pertahanan di ruang rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Awalnya, Meutya menyinggung kehadiran pimpinan Komisi I DPR RI di depan Prabowo. Dia menyebut semua anggota pimpinan Komisi I hadir dalam rapat kerja terakhir bersama Kementerian Pertahanan.

Bawaslu Telusuri Video Presiden Prabowo dan Pasangan Calon Luthfi-Taj Yasin di Jateng

Menhan Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Rabu, 25 September 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Hadir di hadapan Pak Menhan, seluruh pimpinan dan ini jarang terjadi, Pak. Mungkin baru hari ini dan dalam rapat pertama dengan Menhan, lengkap lima-limanya hadir," ujar Meutya.

Presiden Joe Biden Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

"Kemudian anggota Komisi I yang hadir juga seluruh fraksi, 9 fraksi, hadir dengan kehadiran fisik ada 40 orang. Jadi, ini juga mungkin angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir atau enam bulan terakhir."

Meutya mengaku harus mengumpulkan keberanian yang luar biasa untuk bisa mengundang Prabowo, bukan karena takut pada sosok mantan komandan jenderal Kopassus itu.

"Saya sebetulnya mengumpulkan keberanian luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami, Pak Menhan, bukan karena takut dengan Pak Prabowo-nya, tetapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," tutur dia.

Prabowo Subianto Hadiri Raker Terakhir dengan Komisi 1 DPR

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Kami di jumlah, dari 50 anggota ini kalau dijumlah suara kemarin ketika pemilu, paling banter sampai 3 juta saja dari seluruh total. Jadi, ini merupakan kebanggaan kami, Pak Menhan, yang juga sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," ujar Meutya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya