Fadli Zon: Bangsa Indonesia Memiliki Seorang Presiden yang Merupakan Kader Tani
- istimewa
Jakarta, VIVA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon yakin dan optimis bahwa calon presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memiliki jiwa petani dan menjiwai pertanian.
Fadli Zon menyebut Prabowo Subianto juga merupakan Ketua Dewan Pembina HKTI yang juga mantan Ketua Umum DPN HKTI dua periode (2004-2010, 2010-2015).
Dengan begitu, ia menilai hal tersebut dapat menjadi modal semangat kuat sektor pertanian nasional.
"Bangsa Indonesia memiliki seorang presiden yang merupakan kader tani. Kita berharap, dengan dipimpin kader HKTI, pertanian kita ke depan bisa lebih maju dan petani kita jadi lebih sejahtera," ujar Fadli Zon dalam keterangan resminya, Selasa, 24 September 2024.
Fadli menegaskan bahwa HKTI ingin kesejahteraan petani di pemerintahan Prabowo makin diperjuangkan. Petani yang sejahtera harus memiliki ketersediaan pangan yang baik.
Namun sebaliknya, Fadli Zon menganggap jika para petani tak sejahtera, mereka akan pindah profesi dan mengubah lahan pertaniannya menjadi lahan non-pertanian.
"Ketika itu terjadi, maka masa depan pangan kita akan terancam," kata dia.
Di sisi lain, HKTI telah memberikan masukan kepada Prabowo mengenai sejumlah isu krusial. Pertama, kata dia, terkait produktivitas petani yang perlu dibenahi, yaitu soal lahan, benih dan pupuk.
"Kami melihat bahwa agenda reforma agraria harus dilakukan lebih masif dan sistematis, karena angka kepemilikan lahan petani kita sangat kecil. Benih yang menjadi faktor terbesar dari kesuksesan usaha tani harus tersedia dan dijamin unggul. Begitu juga ketersediaan pupuk harus dijamin sesuai kebutuhan, dosis dan tepat waktu," ujar dia.
Persoalan kedua, Fadli Zon juga menyoroti persoalan subsidi dan pemberian insentif bagi petani. HKTI, kata dia, sejak lama menyampaikan bahwa petani harus diberi insentif, terutama terkait harga output.
"HKTI mengusulkan agar HPP (Harga Pembelian Pemerintah) gabah tiap tahun harus direvisi dan menjamin petani untung. HKTI telah menyampaikan usulan kepada Presiden Terpilih agar HPP harus menjamin 30 persen keuntungan bagi petani," ujarnya.
HKTI juga menilai kebijakan harga dasar dan harga tertinggi untuk gabah perlu diefektifkan. Kebijakan tersebut harus berlaku untuk semua jenis usaha perberasan, baik swasta maupun BUMN.
"Harus ada sanksi bagi pelaku usaha yang membeli di bawah harga dasar. Tujuannya adalah melindungi para petani produsen, khususnya pada saat panen, agar harga produk mereka tak jatuh," ucap dia.
Ketiga, Fadli Zon mengatakan peran pemerintah sangat diperlukan untuk memprioritaskan petani dan produk pertanian dalam negeri. Pemerintahan Prabowo-Gibran akan meluncurkan program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
HKTI menilai bahwa program tersebut selain untuk peningkatan gizi bagi anak-anak, juga harus dimaksudkan menyerap produk petani dan pertanian domestik, mulai dari beras, sayur, susu, daging, ikan, dan sejenisnya.
"Program yang baik ini harus berjalan beriringan dengan program perbaikan produktivitas pertanian kita. Kami melihat, program makan siang gratis bisa menjadi 'big push' yang akan mendorong gerbong petani, peternak, pekebun dan pelaku usaha kecil kita. Program ini harus menggerakkan ekonomi rakyat, sebagaimana selama ini identik dengan kampanye Pak Prabowo," kata Fadli Zon.
"HKTI sangat berkeyakinan bahwa kehidupan petani dibawah pemerintahan presiden Prabowo Subianto akan semakin sejahtera. Juga pertanian Indonesia akan semakin maju," imbuhnya.