Heboh Klaim Makam Rasulullah di Lombok Berujung Laporan Polisi
- VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)
Lombok, VIVA – Sebuah video viral di media sosial menghebohkan warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Video tersebut memperlihatkan tiga orang warga mengunjungi sebuah makam dan mengklaim makam tersebut adalah makam Rasulullah.
Dalam video tersebut, seorang perempuan datang ke kuburan bersama seorang pria lanjut usia (lansia), dan seorang pria paruh baya yang di video berperan sebagai spiritualis.
Perempuan tersebut mengucapkan salam di kuburan. Dia juga mengklaim bahwa makam Nabi Muhammad SAW ada di lokasi pemakaman yang dikunjunginya di Lombok.
"Assalamualaikum ya Muhammad bin Abdullah, ya Rasulullah. Sudah saatnya makam Rasulullah terbongkar pada umatnya. Enggak mungkin rahasia kebenaran akan terus tertutup," kata perempuan dalam video tersebut.
Tiba di sebuah makam, kakek dalam video itu mengklaim bahwa makam tersebut adalah makam Rasulullah.
"Tidak ada yang tahu bahwa ibu makam Muhammad bin Abdullah. Sesudah rahasia dibangun oleh Imam Mahdi di sini mungkin akan timbul kepercayaan. Apakah mau membangun Museum Nabi Muhammad. Apakah mau membangun Museum Megawati. Yang mana-mana nanti kita runding dengan Presiden," ujarnya.
Perempuan dalam video itu kemudian menunjukkan kamera ke arah awan, dan mengklaim awan semakin dekat dengan makam yang diklaim sebagai makam Rasulullah.
"Ih semakin tambah dekat awan ini, mau saya ambil dia," katanya.
Kakek dalam video tersebut itu mengklaim menemukan setumpuk uang di sekitar makam tersebut.
Sementara, seorang pria paruh baya yang mengklaim diri sebagai spiritualis di video membenarkan makam tersebut adalah makam Rasulullah setelah melakukan meditasi beberapa saat.
Video berdurasi 6 menit 50 detik itu membuat heboh. Kecaman datang dari banyak netizen.
Laporan Polisi
LSM Kasta DPD Kota Mataram juga telah melaporkan ketiga warga tersebut ke Polda NTB, atas tuduhan informasi palsu dan penistaan agama.
"Sudah kita laporkan ke Polda NTB, atas dugaan penyebaran informasi hoax dan penistaan agama. Tinggal polisi nanti yang menyimpulkan pasal apa untuk diterapkan," kata Ketua Kasta DPD Kota Mataram, Daeng Sabana Baasyir pada Selasa, 24 September 2024.
Dia tidak merinci nama-nama pelaku di video tersebut, namun menjelaskan ketiganya merupakan warga Kota Mataram.
"Iya ketiganya merupakan warga Kota Mataram. Kita laporkan untuk menghindari keributan di tengah masyarakat," ujarnya.
Sekjen Kasta NTB DPD Kota Mataram, Adrian Primatama juga menjelaskan bahwa perempuan dalam video tersebut memang sudah sering melontarkan pernyataan kontroversial, khususnya terkait dengan agama Islam.
"Dia aktif sekali di media sosial. Sering lontarkan pernyataan kontroversial. Sehingga kita laporkan untuk efek jera dan tidak membodohi masyarakat," ujarnya.
Dia juga meminta aparat kepolisian untuk segera memproses hukum para pelaku untuk menghindari keributan yang semakin meluas.
"Kita meminta agar aparat kepolisian segera bertindak dan memproses hukum semua pelakunya," pungkasnya.