7 Remaja Tewas Usai Nyebur ke Kali Bekasi Gegara Takut Patroli Polisi, Ini Kata Polri

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko
Sumber :
  • dok Polri

Jakarta, VIVA - Polri menanggapi soal kegiatan patroli mencegah tawuran disebut menimbulkan ketakutan pada masyarakat. Hal ini menyusul tujuh mayat remaja ditemukan Kali Bekasi, Jawa Barat, diduga gegara takut dengan petugas patroli.

Todung ke Kapolri: Saya Minta Polisi Netral di Pilkada

"Banyak pertanyaan dari rekan media soal dugaan (takut polisi). Dugaan itu masih didalami oleh Polda Metro Jaya atas kesaksian. Namun, masih butuh pendalaman. Kita yakin Polda Metro Jaya sangat konsern dan sangat atensi terhadap tawuran," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin, 23 September 2024. 

7 mayat ditemukan di Kali Bekasi (dok: istimewa)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Nyetir Sambil Oral Seks, Mahasiswa Tabrak Pejalan Kali hingga Tewas di Sleman

Dia mengatakan, konsep patroli yakni pencegahan. Kehadiran Korps Bhayangkara di tengah-tengah masyarakat, guna mencegah adanya peluang terjadinya suatu gangguan. Baik itu ketertiban atau keamanan. 

"Sehingga, konsepnya bukanlah konsep penindakan," kata dia.

Brimob Siapkan 5 Ha Lahan di Karawang Timur Dukung Program Ketahanan Pangan

Trunoyudo mengatakan, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto sudah profesional dan prosedural. Sebab, dia mengatakan bakal melibatkan Bidang Propam Polda Metro Jaya guna mendalami dugaan kelalaian dan pelanggaran anggota saat patroli.

"Dan sudah diawasi, di mana Bapak Kapolda sudah menyampaikan melibatkan fungsi pengawas yaitu Propam. Tunggu hasilnya, namun yakin bahwa sekali lagi konsep dari patroli adalah preventif atau pencegahan," katanya. 

Apalagi, lanjutnya, Karyoto juga selalu mengadakan kegiatan Jumat curhat yang bertujuan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan diselesaikan, salah satunya masalah tawuran. 

"Ini banyak cerita yang disampaikan oleh masyarakat, oleh orang tua, kepada Bapak Kapolda kemudian diselesaikan secara bersama. Jadi, konsepnya patroli adalah pencegahan dan yang sudah dilakukan pencegahan selama ini, begitu," kata dia lagi.

Sebelumnya, tujuh mayat laki-laki ditemukan di Kali Bekasi, dan penemuan ini dilaporkan oleh warga yang sedang mencari kucing peliharaannya. 

"Pada pagi hari, kami menerima informasi tentang penemuan jenazah dari masyarakat. Awalnya, seorang warga yang hendak memberi makan kucing peliharaannya tidak menemukannya dan mulai mencari di sekitar sungai. Di situlah saksi melihat ada jenazah mengambang," ujar Audy.

Keberadaan posko pengaduan ini diharapkan dapat membantu keluarga yang kehilangan dan memberikan informasi yang jelas mengenai situasi ini. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menelusuri lebih lanjut kasus ini, demi keadilan dan keamanan warga.

Tujuh mayat ditemukan di Kali Bekasi

Photo :
  • X/@txtdrbekasi

Penjelasan Kapolda Metro Jaya

Sebelumnya, geger ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu pagi, 22 September 2024. Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.

Tujuh jenazah juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, untuk dilakukan proses identifikasi. Diduga, para korban nekat melompat karena takut kena patroli polisi.

Terkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sudah beri penjelasan. Dia menduga tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena nekat menceburkan diri lantaran takut kena patroli polisi.

Dia bilang dalam mengusut kasus ini, pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.

"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto di lokasi TKP pada Minggu, 22 September 2024.

Karyoto mengakui, pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB, ada patroli polisi di kawasan Jatiasih. Menurut dia, petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.

Polisi juga sempat melakukan pembubaran terhadap kelompok remaja. Ada beberapa yang diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.

Karyoto menuturkan ada informasi awal bahwa kelompok remaja yang berkumpul beralasan ingin merayakan ulang tahun. Menurut dia, polisi juga masih mendalami informasi tersebut.

"Informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya, mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini," ujar Karyoto.

Dia menekankan pihaknya juga mempertanyakan kelompok remaja berada di lokasi pada pukul 03.00 dini hari. "Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya