INFOGRAFIK: Legacy Jokowi, Listrik Sudah Mengalir di Seluruh Negeri
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah menempatkan pembangunan infrastruktur, termasuk akses listrik, sebagai salah satu prioritas utamanya.
Hingga tahun 2023, rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 99,78%, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pemerintah untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat. Target ambisius ini diharapkan tercapai sepenuhnya pada tahun 2024, ketika seluruh rumah tangga di Indonesia diharapkan sudah menikmati akses listrik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPS Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2022 rasio ini mencapai 99,63%, naik dari 99,45% di tahun 2021. Peningkatan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan pemerintah dalam memperluas jaringan listrik, terutama di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya tidak terjangkau.
Jika kita menelusuri lebih jauh, pada tahun 2020 rasio elektrifikasi mencapai 99,2%, dan pada tahun 2019, angka ini berada di 98,89%. Progres yang ditunjukkan sejak tahun 2018, ketika rasio elektrifikasi masih di angka 98,3%, jelas menunjukkan upaya serius dalam penyediaan listrik.
Bahkan, sejak tahun 2016, ketika rasio ini hanya mencapai 91,16%, sudah ada lonjakan yang signifikan. Hal ini semakin terlihat pada tahun 2015 dengan angka 88,3%, dan tahun 2014 yang masih di level 84,35%.
Rasio elektrifikasi ini diukur dari perbandingan jumlah rumah tangga yang telah mendapatkan akses listrik dengan total jumlah rumah tangga di Indonesia. Dengan proyeksi untuk mencapai 100% pada tahun 2024, Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan tingkat elektrifikasi tertinggi di dunia.
Kenaikan rasio ini tidak lepas dari berbagai program dan inisiatif yang diluncurkan pemerintah, termasuk pembangunan infrastruktur kelistrikan, penyediaan pembangkit listrik baru, serta peningkatan aksesibilitas ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.