Brigjen Desy jadi Direktur PPA-PPO Polri, Langkah Jenderal Lisyo Sigit Sudah Relevan

Brigjen Pol Desy Andriani
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA –  Kompolnas merespons baik dibentuknya Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO). Keberadaan direktorat itu relevan dengan banyaknya aksi kejahatan perdagangan orang yang melibatkan perempuan dan anak.

Kapolri Angkat 4 Kapolda Baru, Geger 7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi

Anggota Kompolnas Poengky Indarti menilai pembentukan direktorat PPA dan PPO merupakan komitmen dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurut dia, Kapolri memperlihatkan perhatian khusus kepada perempuan dan anak. 

"Beliau juga sangat memberikan perhatian pada perlindungan perempuan dan anak dari bahaya kekerasan. Serta memperhatikan kecepatan perkembangan teknologi dan informasi serta media sosial yang sekaligus juga berdampak pada kejahatan siber," kata Poengky di Jakarta, Minggu, 22 September 2024.

309 Personel Pati dan Pamen Dimutasi Kapolri, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono Jabat Kapolda Sulsel

Dia menambahkan, dengan adanya direktorat tersebut juga relevan dengan kebutuhan saat ini. Sebab, di tahun-tahun terakhir perdagangan orang banyak memakan korban anak-anak dan perempuan.

"Maka direktorat baru tersebut menyatukan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dan kasus-kasus perdagangan orang, sehingga pembentukan Direktorat PPA dan PPO sangat relevan dengan kebutuhan," jelas Poengky.

Diklat Integrasi Ditutup, Hubungan Emosional Bintara TNI-Polri Diharapkan Makin Erat

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Poengky menuturkan, Kompolnas sejak dulu juga mengingatkan bahwa kasus kejahatan dengan korban perempuan dan anak sangat banyak. Dengan demikian perlu ditangani lebih maksimal oleh Polri seperti lebih mengedepankan peran Polwan.

"kami berharap Direktorat PPA dan Perdagangan Orang segera running well dengan dipimpin oleh seorang perwira tinggi polwan. Serta mampu menangani kasus-kasus secara profesional, transparan dan akuntabel seperti harapan masyarakat," ujarnya.

Pun, dia menyampaikan pihaknya juga mendukung penguatan Direktorat Siber, terutama di level Polda agar berdiri sendiri. Sebab, ia menilai, kejahatan siber di masa yang akan datang akan semakin marak.

Dia bilang di tahun mendatang, siber pasti akan banyak disibukkan dengan kasus-kasus kejahatan siber seperti prostitusi, pornografi perempuan dan anak, hacking, perdagangan narkoba, pemalsuan kartu kredit hingga, penipuan online.

Menurutnya, usulan penguatan Direktorat Siber di polda-polda sudah disetujui oleh Kemenpan RB. Penguatan itu dilakukan secara bertahap di polda-polda dengan kasus siber tertinggi.

"Antara lain di PMJ, Polda Sumut, Polda Jabar, Polda Jateng, Polda Jatim, Polda Bali, Polda Sulteng, dan Polda Papua. Intinya memprioritaskan polda-polda besar dengan kasus siber yang tinggi (banyaknya jumlah perkara), profesionalitas anggota serta kerawanan daerah," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Brigjen Desy Andriani sebagai Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPA). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penunjukan Brigjen Desy yang sebelumnya jabat sebagai Psikolog Kepolisian Utama Tk1 SSDM Polri. 

"Ini merupakan komitmen bapak Kapolri dalam upaya mewujudkan keadilan bagi perempuan dan anak serta kelompok rentan dengan resmi membentuk Direktorat PPA dan PPO dan menunjuk Brigjen Desy Andriani sebagai Dirtipid PPA dan PPO," kata Trunoyudo dalam keterangannya Minggu, 22 September 2024. 

Mutasi Brigjen Deddy tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2098/IX/KEP./2024, ST/2099/IX/KEP./2024, ST/2100/IX/KEP./2024 dan ST/2101/IX/KEP./2024 tanggal 20 September 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya