Dicecar soal Kasus Sambo, Benny Mamoto: Kalau Polri Menyampaikan Tak benar, Ada Risiko Kita Ambil

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

Jakarta, VIVA – Ketua Harian Kompolnas RI Benny Mamoto dicecar soal kasus pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terhadap anak buahnya yaitu Brigadir Josua. Benny menjelaskan informasi yang didapat oleh Kompolnas saat itu sangat terbatas. 

Poengky Indarti Janji Dorong RUU Perampasan Aset Jadi Undang-Undang Jika Lolos Capim KPK

Dia menyampaikan demikian saat jalani tes wawancara sebagai calon Dewan Pengawas atau Dewas KPK di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) RI, Kamis 19 September 2024.

"Kompolnas memiliki kewenangan yang sangat terbatas. Berbeda dengan Komnas HAM. Punya kewenangan penyelidikan," kata Benny di Gedung Setneg RI, Jakarta Pusat.

Dilema Komisi III DPR Terhadap 10 Calon Pimpinan KPK: Semuanya Bagus dan Berintegritas

Sidang Vonis Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Benny menyebutkan informasi soal kasus Ferdy Sambo hanya didapatkan melalui Polri. Dengan demikian, apapun yang disampaikan oleh Polri maka itulah yang bisa menjadi informasi untuk Kompolnas.

Jelang Fit and Proper Test, KPK Ingatkan DPR Pilih Capim Berintegritas

"Sehingga apa yang diterima oleh Kompolnas adalah dari Polri. Tanpa kami bisa melakukan counter penyelidikan," ujar purnawitawan polisi jenderal bintang dua itu. 

"Jadi, kalau ada Polri menyampaikan kepada kami sesuatu yang tidak benar, ada risiko kita ambil," lanjut Benny.

Dia menjelaskan Polri menyebut insiden Sambo sebagai peristiwa tembak menembak ajudan dengan atasannya. Bahkan, ketika diajak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kompolnas juga mendapatkan informasi serupa dengan yang disampaikan polri.

"Ternyata itu semua rekayasa yang dibangun untuk meloloskan Sambo. Berdasarkan bahan itulah kami sampaikan ke media. Risikonya ya tadi sama karena dianggap membela," kata dia.

Benny mengaku insiden berikutnya saat Kompolnas jadi sorotan yakni ketika rilis ke media. Ia menekankan kembali wewenang Kompolnas terbatas sehingga mesti mendengar informasi dari Polri.

"Sekali lagi karena keterbatasannya wewenang kami, kami memang sering dicap juru bicara Polri. Itu risiko. Karena tidak mungkin kami menyampaikan sesuatu yang di luar yang kami terima dari Polri," lanjutnya.

Benny merupakan salah seorang calon Dewas KPK yang jalani tes wawancara pada Kamis, 19 September 2024. Termasuk Benny, berikut daftar 10 nama calon Dewas KPK yaitu: 

1. Achmed Sukendro
2.  Benny Jozua Mamoto
3. Bobby Hamzar Rafinus
4. Chisca Mirawati
5. Elly Fariani
6. Gatot Darmasto
7. Gusrizal
8. Hamdi Hassyarbaini
9. Hamidah Abdurrachman
10. Heru Kreshna Reza
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya