Upaya Menekan Emisi Karbon, Diskominfo Kaltim Ajak Warga Bakungan Aktif Jaga Hutan

Sosialisasi SP4N LAPOR! di Desa Bakungan, Kutai Kartanegara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)

Kutai Kartanegara, VIVA – Dalam upaya menurunkan tingkat emisi karbon, Provinsi Kalimantan Timur mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan desa sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim.

Drama Iklim Dunia yang Belum Tuntas

Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi (Diskominfo) Kaltim, HM Faisal menyebut dalam upaya untuk mengatasi perubahan iklim, masyarakat dapat bergabung melalui aksi mitigasi dan adaptasi yang dapat dilakukan pada tingkat individu, kelompok, hingga pemerintah.  

“Dampak perubahan iklim semakin kasat mata dirasakan manusia. Upaya pengelolaan lingkungan harus semakin ditingkatkan agar kita terhindar dari dampak yang lebih buruk,” katanya belum lama ini.

Raker dengan DPR, Menhut Tegaskan Tak Segan Cabut Izin PPKH Perusahaan Nakal

Salah satu upaya Provinsi Kaltim dalam menekan angka perubahan iklim yaitu dengan Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF), yaitu sebuah skema pembiayaan dari Bank Dunia dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Program tersebut dikawal melalui SP4N-LAPOR yang merupakan platform layanan pengaduan publik yang bertujuan untuk memudahkan penyelenggara dalam mengelola pengaduan dari masyarakat, Memberikan akses kepada masyarakat untuk menyampaikan pengaduan, Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

“Program FCPF-CF ini, kita dituntut untuk aktif menjaga hutan dan meningkatkan vegetasi tutupan hutan dengan menanam pohon. Untuk penjagaannya kita lakukan dengan cara yang cerdas, yaitu dengan aktif melaporkan segala bentuk kecurangan melalui aplikasi SP4N LAPOR!,” jelasnya.

Tim Safeguard FCPF-CF Pemprov Kaltim, Erma Wulandari menjelaskan Program FCPF-CF merupakan inisiatif global untuk memerangi perubahan iklim melalui pengelolaan karbon hutan. Untuk pencapaian program tersebut, diperlukan keterlibatan masyarakat dalam memantau dan melaporkan masalah terkait lingkungan yang sejalan dengan tujuan dari SP4N-LAPOR.

"Program FCPF-CF berfokus pada mitigasi perubahan iklim dengan mempromosikan praktik pengelolaan hutan yang ramah lingkungan. Ini termasuk upaya untuk mengurangi deforestasi, meningkatkan penanaman kembali pohon, dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam mereka sendiri," kata Erma.

Adapun sosialisasi dan pelatihan SP4N LAPOR dilakukan di desa-desa penerima dana karbon, salah satunya Desa Bakungan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Diharapkan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan SP4N LAPOR, serta meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui program FCPF-CF.

Sementara itu, Kepala Desa Bakungan, Arlusdiansyah, dalam sambutannya mengungkapkan harapan bahwa sosialisasi ini akan memotivasi warga desa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menggunakan SP4N-LAPOR! sebagai saluran untuk mengajukan keluhan atau usulan.

"Kami berharap dengan pelatihan ini, masyarakat Bakungan tidak hanya memahami cara menggunakan SP4N-LAPOR tetapi juga dapat memanfaatkan platform ini untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan program FCPF-CF," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya