Pelajar SMA di Keerom Papua Tewas Ditembak Senapan Angin
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Keerom, VIVA – Seorang pelajar SMA diketahui bernama Marselina Warombri (17), pada Rabu 11 September ditemukan meninggal dunia di kebun wilayah Kampung Bagia - Pir III, Kabupaten Keerom, Papua.
Korban yang merupakan pelajar di SMA Tegasa Keerom pertama kali ditemukan warga meninggal dengan luka tembak di bagian kepala bagian dahi kanan korban menembus pada kepala belakang atas leher bagian kiri.
Kapolres Keerom AKBP Christian Aer melalui Kasat Reskrim Polres Keerom, Iptu Jetny L Sohilait mengatakan, penemuan jenazah korban berawal dari informasi dua orang saksi berinisial LY (32) dan CW (41), dimana saksi pertama pada pukul 08.00 WIT sedang mencuci perabotan dapur bersama saksi kedua dan melihat korban melintas menuju lokasi kejadian.
Selanjutnya pada pukul 10.00 WIT saksi satu setelah selesai merebus kacang dan makan bersama keluarganya pergi ke kebun melintasi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengambil daun singkong.
“Sesampainya di TKP melihat bahwa korban tidak bergerak dalam keadaan posisi tersujud dalam waktu yang cukup lama. Karena merasa khawatir saksi satu kembali dan membangunkan saksi dua yang sedang tertidur di rumah untuk melihat kondisi korban. Saksi satu dan saksi dua bersama 2 orang anak perempuannya menuju TKP dan mengecek kondisi korban sudah tidak bergerak,” ujar Jetny, Selasa 17 September 2024.
Jetny menjelaskan, kedua orang anak yang dibawa saksi memanggil keluarga korban. Namun belum juga tiba di lokasi kejadian, saksi dua mengecek korban dengan cara membalikkan badan dan memindahkan sebilah parang yang berada di dekat korban. Karena korban sudah tidak bernyawa, kata Jetny, saksi melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga korban dan masyarakat sekitar untuk menghubungi polisi.
“Dari hasil pemeriksaan dokter pada korban, terdapat luka pada dahi korban di duga terjadi karena ditembak oleh pelaku menggunakan senapan angin tabung/PCP. Luka pada dahi kanan korban menembus pada bagian kepala belakang atas leher bagian kiri. Pada tubuh korban tidak ditemukannya tanda-tanda pemerkosaan dan kekerasan lain,” kata Jetny.
Ia menerangkan, berdasarkan hasil penyelidikan awal dimungkinkan pelaku merupakan orang dekat warga kampung tersebut. Dari keterangan saksi yang menemukan korban pertama kali, kondisi badan jenazah masih hangat dan tidak ada tanda perlawanan dari korban.
Dikatakan Jetny, saat ini Satreskrim masih melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi-saksi.