Cerita Dirut Garuda Temani Paus Fransiskus Menuju Papua Nugini: Ada Curhat Sedikit
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, membagikan pengalamannya menjadi perwakilan Indonesia yang menemani Pemimpin Tertinggi Umat Katolik dunia Yang Mulia (YM) Paus Fransiskus dalam penerbangan menuju Papua Nugini, untuk agenda apostolik.
Paus Fransiskus dan rombongan berangkat menuju Papua Nugini, melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menggunakan maskapai Garuda Indonesia jenis Airbus 330-900 Neo. Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia pada 6 September 2024 usai melakukan beberapa kegiatan apostoliknya di Jakarta.
Dalam pesawat tersebut, Irfan menyebutkan, ia menjadi Chief Demission atau orang yang bertanggung jawab selama penerbangan Paus Fransiskus dan rombongan ke Papua Nugini.
"Dalam perjalanan saya enggak jadi Dirut, tapi Chief Demission atau orang yang bertanggung jawab selama penerbangan," katanya di Hangar 2 GMF Soekarno-Hatta, Tangerang.
Ia mengatakan, sempat terjadi perbincangan antara dirinya dan pimpinan tertinggi umat Katolik tersebut. Ada pula beberapa pesan yang disampaikan kepada Dirut Garuda.
"Ada, sempat ngobrol, curhat sedikit, tapi itu rahasia. Ada juga pesan Sri Paus, untuk jaga toleransi umat beragama, karena kebetulan saya juga muslim satu-satu di pesawat, dan beliau ini sangat bijak. Kata beliau we all own our God, jadi kita saling mendoakan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, terpilihnya Garuda Indonesia sebagai maskapai yang membawa Paus Fransiskus dan rombongan menuju negara selanjutnya.
"Beliau sangat bijak ya, jadi diputuskan penerbangan yang dipakai adalah dari negara asal. Misalnya dari Italia ke Jakarta memakai Ita Airlines, Indonesia ke Papua Nugini pakai Garuda Indonesia, Papua Nugini ke Timor Leste pakai Ainugini, lalu ke Singapura pakai pesawatnya Timor Leste, dan Singapura ke Itali kembalinya memakai Singapure Airlines," ujar Irfan.
Ia juga mendapatkan cenderamata dari Paus Fransiskus. Bentuknya logam yang dia bawa langsung dari Vatikan. "Bentuknya koin logam dari Vatikan, saya terima dan disimpan," ujarnya.