Mayjen TNI Achiruddin: Masyarakat yang Mau Foto dengan Presiden Jokowi Jangan Agresif, Harus Antre

Pengunjung CFD berebut minta swafoto bersama Presiden Jokowi
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA - Danpaspampres, Mayjen TNI Achiruddin menegaskan tidak ada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang diduga memukul warga usai berswafoto (foto) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti video beredar di media sosial.

Respons Projo soal Isu Jokowi-Gibran Gabung Golkar

"Yang pasti tidak ada pemukulan yang dilakukan okeh Paspampres," kata Achiruddin saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 10 September 2024.

Warga Palembang selfie bersama Presiden Jokowi dengan pose salam dua jari

Photo :
  • VIVA / Sadam Maulana (Palembang)
Projo Bantah Isu Jokowi Bertemu Sultan HB X buat Jadi Mediator Pertemuan dengan Megawati

Menurut dia, banyak aparat keamanan yang turut mengamankan kedatangan Presiden Jokowi saat itu dari wilayah. “Banyak personel pengamanan dari pihak wilayah saat itu,” ujarnya.

Namun demikian, Achiruddin mengimabu kepada masyarakat supaya memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan Presiden Jokowi. Tentu saja, kata dia, Presiden Jokowi senang untuk melayani foto bersama masyarakat tapi harus mengantre.

Prabowo Disarankan Kirim Nota Protes ke Pemerintah Belanda terkait Riset OCCRP

“Kami berharap masyarakat juga memaham SOP yang berlaku dalam pengamanan Presiden, sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan obyek VVIP,” jelas dia.

Kata dia, masyarakat yang ingin foto dengan Presiden Jokowi tidak perlu agresif dan mengotot karena banyak juga yang mengantre.

“Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre, karena banyak peminatnya,” pungkasnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Perekonomian ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Soedeson Tandra

MKGR Sebut Belum Ada Tanda-tanda Jokowi-Gibran Bergabung

Ketua Panitia Penyelenggara HUT Ke-65 MGKR ini menjelaskan organisasinya bersifat terbuka, termasuk kepada Jokowi dan Gibran.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025