Prof Din Beberkan 2 Program Kemanusiaan RI-Palestina yang Segera Diluncurkan ARI-BP

Ketua Komite Pengarah ARI-BP Prof. Din Syamsudin. (tengah).
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA –  Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) akan segera meluncurkan dua program kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina. Program itu bekerja sama dengan Global Coalition for Quds & Palestine (GCQP) atau Koalisi Global untuk Quds dan Palestina. 

Donald Trump Ancam Hukuman Berat jika Tawanan Gaza Tak Dibebaskan Sebelum Dilantik

Demikian disampaikan Ketua Komite Pengarah ARI-BP Prof Din Syamsudin. Prof Din bilang 2 program uty akan disampaikan dalam forum pertemuan besar termasuk aksi bela Palestina.

“Dari beberapa program yang baik, setidaknya ada dua ini akan kami sampaikan di pertemuan yang lebih besar terutama pada aksi yang akan datang pada 6 Oktober 2024,” ungkap Prof. Din.  

Hamas Sebut 33 Sandera di Gaza Tewas

Prof. Din menyampaikan, pertama adalah, mempersaudarakan antar keluarga Indonesia dan Gaza Palestina. Upaya itu dengan memberikan biaya bulanan per keluarga sebesar 300-400 dolar AS. 

Menurut dia, untuk percontohan awal akan dicoba untuk 100 keluarga di Gaza terlebih dahulu. 

Pemerintah Gaza Sebut Israel Berkomplot dengan Geng Bersenjata Rampok Bantuan UNRWA

“Jadi, satu keluarga Indonesia menanggung satu keluarga di Gaza. Artinya setiap bulan 1 keluarga di Gaza yang jumlahnya 6-7 orang, akan mendapatkan sekitar Rp7 juta dari 1 keluarga di Indonesia,” kata Prof. Din, dalam keterangannya dikutip pada Selasa, 10 September 2024.

Aksi damai bela Palestina di sekitar Patung Kuda, Jakarta.

Photo :
  • Istimewa

Lalu, dia menuturkan untuk program kedua terkait penyediaan karavan yang bisa dipakai selama 5 tahun untuk keluarga di Gaza Palestina dengan harga 7 ribu dolar AS. 

“Dan, mereka tidak bertempat tinggal lagi di kemah yang rentan dengan hujan, musim dingin dan badai pasir," lanjut Prof Din. 

"Kami akan tawarkan kerjasama kepada LAZIS di Indonesia, harapannya 1 LAZIS untuk 5-10 karavan," ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya akan mengumumkan hal itu saat aksi-aksi besar. Selain itu, ada sosialisasi ke masjid-masjid dengan poster.

"Ke masjid-masjid dengan poster yang menarik untuk ditawarkan kepada masyarakat di seluruh Indonesia,” tuturnya. 

Sementara, di tempat yang sama, Sekjen GCQP Ahmad Al Atawna mengatakan program yang paling penting dengan ARI-BP adalah mempersaudarakan setiap keluarga di Indonesia dengan di Palestina, khususnya Gaza. Dia mengatakan hal itu untuk lebih menumbuhkan kepedulian, kasih sayang dan solidaritas. 

Kata dia, kondisi di Palestina imbas serangan Israel membuat infrastruktur hancur. Rakyat Palestina banyak yang tinggal di kemah-kemah, tanpa air dan makanan.

Selain itu, ada juga obat-obatan dan kebutuhan dasar manusia yang perlu perhatian.

Kemudian, Ahmad mengatakan untuk program kedua adalah hunian sementara dalam bentuk rumah bergerak atau rumah caravan. Rumah itu nantinya bisa dipindah-pindah. Sebab, saat ini yang jadi kebutuhan utama keluarga di Palestina khususnya di Gaza adalah hunian sementara.

Lebih lanjut, dia menyebut untuk program ketiga yaitu pembangkit tenaga surya. Ia bilang hal itu sebagai alternatif paling penting untuk mengembalikan kehidupan normal di Gaza.

Dengan tenaga surya bisa untuk saluran air dalam tanah dan konsumsi listrik rumah tangga serta internet. 

“Semua ini prioritas untuk kehidupan normal di Gaza, bahkan rumah sakit pusat di Gaza, RS. Assyifa yang sudah 3 kali dihancurkan Israel. saat ini sudah berfungsi bagian IGD-nya dan saat ini sudah dibuka kembali,” kata Ahmad.

Pun, Ahmad menyampaikan terimakasih kepada bangsa Indonesia atas solidaritas pembelaan yang tiada hentinya. Bagi dia, rakyat Indonesia begitu heroik dan hebat ditengah banyak yang tidak membela Palestina. 

“Semoga ini menjadi penolong kita di akhirat, semoga bantuan ini menjadi saksi di hadapan Allah atas bantuan kita kepada rakyat Gaza di tengah kondisi darurat ini,” ujar Ahmad.

Di kesempatan yang sama, Sayap Perempuan ARI-BP Shabriati Aziz menuturkan, dua program ini menarik, yaitu mempersaudarakan dan karavan. Dia menyebut dua program ARI BP itu menyentuh dan sangat realistis.

"Perlu dibuat media promosinya dan dibawa kepada saudara-saudara kita di Indonesia untuk membantu program kemanusiaan ini,” kata Shabriati.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya