2 Teroris Jamaah Ansharut Daulah Dicokok di Bima, Begini Perannya
- vstory
Jakarta, VIVA- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antitteror Polri kembali mencokok dua terduga teroris yang berperan sebagai tenaga pendidik dari jaringan Anshor Daulah di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu diungkap Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar.
“Dilaksanakan penegakan hukum terhadap penegakan hukum terhadap dua tersangka kelompok Anshor Daulah di Bima, Nusa Tenggara Barat,” ujarnya, Sabtu, 7 September 2024.
Keduanya masing-masing berinisial LHM dan DW itu ditangkap pada dua tempat berbeda pada Rabu, 5 September 2024. Tersangka LHM adalah Anggota Tauhid Wal Jihad (TWJ) di Kota Bima.
“Pengisi kajian yang menjadi penggerak bagi rangkaian aksi hijrah dan aksi teror di beberapa tempat di wilayah Bima. Dan, Pendiri, pengajar dan penasehat ikhwan-ikhwan Bima dan sekitarnya dan sarana kaderisasi ikhwan-ikhwan JAD Bima,” ujarnya.
LHM sudah mengikuti baiat massal kepada ISIS untuk bergabung jadi anggota JAD Bima. Dia merupakan Amir posisi dituakan di dalam kelompok itu. Dia juga jadi pionir untuk mengarahkan aktivitas ketangkasan fisik, kegiatan halaqoh ikhwan-ikhwan Anshor Daulah Islamiyah/ ISIS di sekitar wilayah Bima dan sekitarnya.
“Serta memberikan khutbah Jumat dengan tema radikal kepada masyarakat umum/anggota JAD Bima,” ujar dia.
Sementara untuk peran tersangka DW, dia merupakan anggota Anshor Daulah yang juga sudah mengikuti baiat massal mendukung ISIS dan berperan dalam pelatihan kaderisasi dan bela diri taekwondo.
“Berperan dalam proses kaderisasi sebagai pengisi kajian pengajar dengan tema Daulah Islamiyah dan Seri Materi Tauhid, serta Daulah Islamiyah dan Seri Materi Tauhid. Melaksanakan pelatihan fisik berupa beladiri taekwondo, longmarch dan renang laut di beberapa lokasi di wilayah Bima dan sekitarnya dalam rangka penguatan fisik serta persiapan aksi teror,” ujar Aswin.