Kepemimpinan Anwar Hafid Diyakini Bakal Buka Ruang bagi Aspirasi Rakyat
- Istimewa
Sulawesi Tengah, VIVA – Bakal calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid diyakini akan melibatkan masyarakat secara aktif jika terpilih sebagai Gubernur.
Hal itu dikemukakan Kepala Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah periode 2021-2024, Aulia Hakim. “Kelihatan beliau mau memberi ruang bagi rakyat, itukan mencerminkan ketika beliau nanti menjadi Gubernur maka rakyat akan sangat dilibatkan,” kata Aulia, Kamis, 5 September 2024.
Menurut Aulia, keterbukaan Anwar Hafid terhadap aspirasi rakyat menjadi indikator kuat bahwa kepemimpinannya akan fokus pada partisipasi publik, terutama dalam menghadapi berbagai isu krusial di Sulawesi Tengah.
Ilustrasi pemilu.
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
Aulia menilai, Anwar Hafid memiliki pemikiran yang terbuka dan mau menerima siapapun yang datang kepadanya. Keterbukaan itu tidak hanya dalam mendengarkan, tetapi juga dalam keberanian menyuarakan pendapat dan menawarkan solusi.
Sikap ini, menurut Aulia, sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat. Aulia juga menyoroti kemampuan Anwar Hafid dalam memahami dinamika politik dan strategi yang relevan untuk melibatkan generasi muda.
Ia menilai, Anwar Hafid memiliki visi untuk memanfaatkan potensi anak-anak muda dalam pembangunan daerah, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih signifikan dalam berbagai sektor. “Beliau ini punya pemahaman karir politik, beliau punya strategi yang cukup untuk memanfaatkan tenaga anak-anak muda ini,” kata Aulia.
Bagi Aulia, Anwar Hafid bukan hanya pemimpin yang mendengar tapi juga seseorang yang mampu mengintegrasikan ide-ide dari berbagai kalangan, termasuk dari generasi muda. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat luas.
Presiden Prabowo Subianto Ajak Teladani Kepemimpinan Gus Dur: Negarawan Besar
Presiden RI Prabowo Subianto mengajak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, untuk bisa mencontoh kiprah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
