Tradisi Pakai Baju Hitam dan Tudung Kepala Saat Kunjungan dengan Paus, Ini Alasannya!
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Tradisi mengenakan baju hitam dan tudung kepala saat audiensi dengan Paus merupakan salah satu etiket yang sudah lama dipraktikkan dalam protokol Vatikan.
Praktik ini memiliki akar yang sangat kuat dalam tradisi Katolik, terutama berkaitan dengan rasa hormat yang ditujukan kepada Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Warna hitam, dalam banyak budaya dan agama, sering dikaitkan dengan kesopanan, kerendahan hati, serta pengekangan diri. Saat audiensi dengan Paus, hal ini mencerminkan pengakuan akan kebesaran spiritual pemimpin gereja, serta peran pentingnya dalam ajaran Katolik.
Mereka yang hadir di audiensi dengan Paus, terutama perempuan, juga diwajibkan untuk mengenakan tudung kepala yang menjadi bagian penting dari tradisi ini.
Tudung kepala, yang dalam bahasa Latin disebut "mantilla", merupakan tanda penghormatan tambahan yang ditunjukkan oleh wanita kepada otoritas gerejawi.
Melania Trump dan Ivanka Trump menjadi tokoh yang pernah disorot karena gaun hitam dan tudung kepala yang digunakan saat bertemu dengan Paus Fransiskus pada tahun 2017.
Saat itu, Donald Trump, Presiden Amerika Serikat melakukan kunjungan ke Vatikan untuk bertemu dengan Paus Fransiskus, dan kedua perempuan tersebut sebagai istri dan anak Trump ikut serta dalam kunjungan tersebut.Â
Menariknya, tidak semua perempuan diwajibkan untuk memakai pakaian hitam dan tudung kepala saat bertemu Paus. Terdapat pengecualian khusus bagi ratu Katolik yang dikenal dengan istilah "Privilège du blanc" atau hak perempuan mengenakan pakaian putih.
Hak istimewa tersebut hanya diberikan kepada sejumlah ratu dan istri kepala negara Katolik untuk mengenakan pakaian putih saat bertemu Paus, sebagai lambang kesucian dan hubungan istimewa mereka dengan Gereja.
Ratu Letizia dari Spanyol pernah memanfaatkan tradisi mengenakan pakaian putih ketika bertemu dengan Paus Fransiskus.
Ratu-ratu yang diberi hak ini, seperti Ratu Spanyol dan Ratu Belgia, mereka memiliki status khusus yang diakui oleh Vatikan. Namun, meskipun memiliki hak tersebut, beberapa ratu masih memilih mengenakan pakaian hitam.