RS Medistra Tegaskan Tak Ada Diskriminasi, 30% Pegawai Perempuan Pakai Jilbab
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Direktur RS Medistra, Agung Budisatria mengatakan bahwa tidak ada larangan mengenakan jilbab bagi semua pegawai di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Ia menyinggung sebagian besar pegawainya malah mengenakan jilbab saat ini.
"Medistra sama sekali tidak melarang pemakaian hijab. Kami sangat menghargai dan menghormati keberagaman," ujar Dokter Agung kepada wartawan Rabu, 4 September 2024.
Agung menyebutkan bahwa total ada 780 pegawai Medistra, 30 persen atau 234 pegawai muslimah itu mengenakan hijab. "Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas mushola atau masjid untuk beribadah umat muslim," kata dia.
Agung menjelaskan RS Medistra sudah mendapatkan kunjungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Dalam kunjungan tersebut, sudah dinyatakan bahwa tidak ada aturan larangan penggunaan hijab saat bertugas.
"Dari hasil klarifikasi tersebut, tidak ada ketentuan larangan pengguna hijab dan ketentuan tersebut juga sudah mengakomodir pemakaian seragam dan menggunakan hijab," ucap dia.
Sementara Kepala HRD RS Medistra, Markus Triyono menambahkan bahwa isu adanya diskriminasi ini hanya kesalahpahaman saat proses interview calon pegawai.
Pun, Markus menyebut tidak tahu apa motif dokter Diani Kartini mengunggah isu tersebut. Padahal, Dokter Diani Kartini saat ini masih bekerja di RS Medistra sejak Januari 2010. "Dokter Diani berhijab, dan kami tidak pernah mempermasalahkan," kata dia.
Demi meluruskan informasi yang sempat viral itu, RS Medistra sudah berkunjung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Jakarta Selatan. "Tujuannya untuk tabayun, meminta arahan," jelas dia.
Pun, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), dr. Irwan Heriyanto menyayangkan viralnya berita dugaan diskriminasi di RS Medistra. Setelah ramai berita tersebut, Irwan mengaku langsung berkoordinasi dengan RS Medistra untuk menanyakan kebenaran dan duduk permasalahannya.
"Kami menyayangkan berita yang sudah tidak membuat nyaman ini, kami berharap ini cepat selesai dan Medistra bisa kembali beroperasi seperti sebelumnya," pungkasnya.