OPM Klaim Bakal Bebaskan Pilot Susi Air, Satgas Damai Cartenz Bilang Begini
- ANTARA
Papua, VIVA – Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Dr Bayu Suseno menyatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) sering mengeluarkan propaganda terhadap Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak tanggal 7 Februari 2023 lalu. Dalam propagandanya, OPM menyatakan bulan ini bakal membebaskan pilot Susi Air yang disandera.
“Mereka kan suka bikin propaganda. Sudah lama kelompok itu mengatakan akan membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, namun sampai saat ini masih disandera,” tegas Kombes Pol Dr Bayu Suseno, Selasa, 3 September 2024.
Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024 AKBP Dr. Bayu Suseno
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Bayu menjelaskan, tim Satgas Damai Cartenz hingga sekarang masih bekerja dalam upaya pembebasan pilot Susi Air dengan mengedepankan upaya soft approach.
"Tim kami masih bekerja sampai sekarang. Kami mengedepankan soft approach. Kalau dari Kelompok Kriminal Bersenjata dari dulu kan membuat propaganda seperti itu, namun nyatanya sampai sekarang pilot itu belum juga dilepaskan,” ujarnya
Sebelumnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan akan membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera pada bulan Pebruari 2023 lalu.
Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom.
- Sebby Sambom.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan pernyataan pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens adalah serius sesuai hasil komunikasi pada bulan Juli 2024 dengan Panglima OPM Egianus.
“Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens ini serius kami lakuan, karena pada bulan Agustus lalu Egianus sudah hubungi saya siap bebaskan pilot demi kemanusiaan. Saya sudah bicara dengan Egianus pada tanggal 31 Agustus melalui telepon dan saya sudah bicara 4 kali dengan TPNPB-OPM Wilayah Nduga,”ujar Sebby Sambom.
Ia mengaku, OPM telah sepakati pembebasan pilot Susi Air, dan pihaknya pun telah mengatur persiapan logistik untuk penjemputan pilot tersebut.
Tantangan Bangun Mushola di Pedalaman Papua
Pembangunan mushola sempat tidak berjalan dengan baik, karena sulitnya akses jalan yang membuat bahan bangunan tidak bisa masuk ke dalam lokasi yang sudah direncanakan.
