Wamenkes: Perundungan tak Boleh Terjadi di Pendidikan Dokter Manapun

Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

Jakarta, VIVA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono menegaskan bahwa perundungan tidak boleh terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Ia menekankan hal itu tidak boleh terjadi di manapun di seluruh Indonesia.

Indonesia Jalin Kemitraan Strategis untuk Inovasi Teknologi dan Pendidikan

Demikian Wamenkes Dante menyikapi dugaan perundungan terhadap mahasiswi PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), dokter Aulia Risma Lestari.

"Kami ingin bahwa perundungan itu tidak akan ada di Program Pendidikan Dokter Spesialis di seluruh Indonesia ya," kata Dante kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. 

Photo :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus
Mahasiswa Jadi Tersangka Tabrakan Maut Tewaskan 3 Orang di Medan

Dante menjelaskan, apa yang terjadi pada Aulia Risma perlu menunggu hasil investigasi resmi pihak kepolisian. Kementerian Kesejatan (Kemenkes), terang dia, akan menyatakan sikap atau kesimpulan manakala hasil investigasi sudah disampaikan.

"Bahwa perundungan modelnya itu seperti apa, kriteria seperti apa, harus kita klarifikasi bersama-sama," kata Dante. 

Dana Bansos PKH untuk Siswa Tahun 2025 Dapat Segini, Cek Jadwal Pencairannya!

Dante juga menekankan bahwa dokter merupakan profesi mulia sehingga harus diawali dengan hati yang bersih dari awal menjalankan pendidikan.

Kementerian Kesehatan, kata Dante, ingin memastikan tidak ada aksi-aksi senioritas ataupun perundungan di kalangan mahasiswa PPDS.

Kementerian Kesehatan sendiri akan melakukan penelusuran terkait dugaan perundungan di tempat lain. Menurut Dante, ada beberapa kasus yang dilaporkan langsung ke Kementerian Kesehatan, tapi masih memerlukan bukti untuk menentukan terjadi perundungan atau tidak.

"Ada sekitar 1.000 lebih perundungan yang kita klarifikasi ternyata sebagian besar bukan perundungan. Yang perundungan itu sekitar 30 persen yang memang benar-benar perundungan," imbuhnya.

1,000 delegates from 38 countries gather at the Opening Ceremony of AYIMUN 16th

Muhammad Fahrizal, Pemuda Indonesia yang Sukses di Mancanegara dan Berhasil Mengumpulkan 1000 Delegates dari 38 Negara

Kendati masih berusia muda, Muhammad Fahrizal telah berhasil menjadi tenaga penggerak bagi seluruh aktivisme yang dilakukan International Global Network.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025