Langkah KPK Usut Pengakuan Menantu Pejabat Kejagung Dapat Fasilitas dari Pengusaha Dinilai Tepat

Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Sumber :
  • Foto: Antara

Jakarta, VIVA – Direktur Eksekutif Nahdliyin for World Civilization and Humanity (NWCH), Kresna Mahzum, mengungkapkan bahwa munculnya dugaan gratifikasi yang diterima oleh Pejabat Kejagung RI Asri Agung Putra kembali mencoreng lembaga penegak hukum di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Ingin Pengusaha Naik Kelas

“Lembaga hukum kembali tercoreng dengan munculnya pengakuan Jelita Jeje, salah satu menantu pejabat Kejagung, Asri Agung. Ini sebagai bukti betapa masih rapuhnya lembaga hukum di Indonesia,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa 3 September 2024.

Gedung Kejaksaan Agung

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana
Dihadiri 21 Pengurus Provinsi, Munaslub Kadin Digelar Hari Ini

Untuk itu, Kresna menilai bahwa sudah tepat langkah KPK yang akan menindaklanjuti dugaan gratifikasi tersebut.

“Sangat tepat (langkah KPK), dan keterangan Jelita Jeje, dapat dipakai sebagai subjek hukum oleh KPK dalam penyelidikan gratifikasi di Kejagung,” ujarnya.

Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK Diusut KPK

Kresna mengatakan, keterangan Jelita Jeje menunjukkan bahwa integritas pejabat di Kejagung sangat rapuh.

“Pengakuan menantu pejabat Kejagung telah memperkuat bahwa perbuatan yang memicu timbal balik jasa atau resiprokal dan proses pertukaran dan berbalas budi atau quid pro quo benar-benar ada,” katanya.

Oleh karena itu, Kresna menegaskan bahwa hal itu mestinya menjadi pemantik bagi KPK untuk segera memasukkan isu ini ke dalam negative list dan segera melakukan penyelidikan.

“Apa yang disampaikan Jelita Jeje dapat dikategorikan sebagai gratifikasi yang terkait jabatan dan merupakan delik korupsi Pasal 12 B dalam UU Pemberantasan Tipikor,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Jelita Jeje, yang merupakan menantu Asri Agung Putra, membeberkan bahwa keluarganya kerap mendapatkan fasilitas dari para pengusaha.

Jelita Jeje menyampaikan, mulai dari jet pribadi hingga fasilitas kerap ditawarkan pengusaha secara cuma-cuma hanya karena mertuanya merupakan pejabat negara.

Adapun pernyataan Jelita Jeje yang viral bermula ketika dia yang menanggapi ramainya hujatan yang ditujukkan kepada menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono, yang pamer menaiki pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat. Hujatan itu mengarah pada berasal dari manakah anggarannya.

"Gue jg jd bnyk tau dari mertua gue, kita kl kluar negeri itu d cover sm pengusaha2 yg emang ngasih fasilitas tanpa diminta, disuruh milih mau nginep di mana, naik pesawat apa, gak pernah pusing, apalagi sekelas presiden” katanya saat mengirimkan pesan melalui DM dari akun Instagram @jelitajee yang diviralkan oleh akun X, @anibutnotaniani.

Sementara itu Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi setiap masyarakat yang telah menyampaikan informasi awal, terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, baik berupa dugaan gratifikasi, dugaan ketidakpatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) atapun modus-modus lainnya.

Tessa mengatakan, KPK bakal menindaklanjuti setiap laporan yang diterima pihaknya. “KPK akan menindaklanjuti setiap informasi dan masukan dari masyarakat," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Senin 26 Agustus 2024.

Tessa mengatakan, bagi masyarakat yang mengetahui atau memiliki informasi lebih lengkap adanya dugaan penerimaan gratifikasi tersebut juga dapat melaporkannya melalui saluran pengaduan masyarakat.

"Hal ini sebagai salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya