Teroris Kelompok Al Qaeda yang Mau Bom Bursa Efek Singapura Ditangkap di Gorontalo

Ilustrasi penangkapan terduga teroris
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Jakarta, VIVA - Seorang pria berinisial YLK yang diduga berafiliasi dalam jaringan teroris, ditangkap tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Polri. Penangkapan terhadap terduga dilakukan di Desa Mongolato, Telaga, Gorontalo.

Tersangka Judi Online yang Dikendalikan WNA China Bertambah, Polri Sita Uang Rp 70 M

Dalam penangkapan YLK, sejumlah bukti juga disitan. Seperti selembar buletin dakwah Hizbut Tahrir Indonesia, sebuah paspor atas nama Yudi Lukito Kurniawan, dan sebuah lembar dokumen pemeriksaan imigrasi Singapura.

“Betul, dilaksanakan penegakan hukum terhadap YLK di Desa Mongolato,” kata Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar, Selasa, 2 September 2024.

Dukung Program Ketahanan Pangan, Polri Bakal Rekrut Lulusan SMK Perikanan hingga Pertanian

YLK adalah WNI yang bergabung dalam kelompok teroris Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP). Kelompok ini merupakan ekstremis pemberontak yang jadi bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi. 

“Sebelum bergabung dengan AQAP, YLK pernah mengikuti pelatihan di Camp Hudaibiyah, Philipina pada tahun 1998 sampai dengan 2000,” katanya.

Pengguna Narkoba di Tanah Air Capai 3,3 Juta Jiwa Kata Kabareskrim Polri

Aktivitas pelatihan YLK dalam jaringan teroris sempat terekam di tahun 2001 dengan mengikuti Muqoyama Badar tahap 2 (Pelatihan Para Militer) di Jawa Timur, program Jamaah Islamiyah (JI). Lalu, tahun 2003 dia sempat ditahan karena kepemilikan senjata api laras panjang yang merupakan titipan dari UM, napi teroris kasus Bom Bali 1.

“Di tahun 2012, YLK bergabung dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personal ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP,” kata dia.

Perihal rencana aksi teror, YLK punya nama samaran IS alias AT alias MAL alias AH. Dia ternyata pernah berencana melakukan aksi teror meledakan Bursa Efek Singapura tahun 2015.

Rencana teror terjadi saat YLK diberangkatkan ABU ke Yaman dalam rangka Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah. YLK dapat perintah dari AM/AZ (Petinggi AQAP) melakukan aksi teror di Bursa Efek Singapura.

“Pada tahun 2015, YLK mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut namun ditolak oleh imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam. Pasca 2016, YLK berupaya menghilangkan jejak dengan mengganti identitasnya hingga ditangkap pada Agustus 2024,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya