Gaduh Polemik Larangan Berhijab, RS Medistra Minta Maaf

RS Medistra, Jakarta Selatan
Sumber :
  • Google Maps

Jakarta, VIVA – Baru-baru ini, viral di media sosial terkait adanya dugaan pelarangan berhijab bagi dokter umum wanita dan Perawat wanita di Rumah Sakit Medistra. Mengenai hal tersebut, Direktur Utama RS Medistra, Agung Budisatria akhirnya memberikan klarifikasi sekaligus memohon maaf atas kegaduhan yang timbul akibat polemik larangan berhijab ini.

Warganya Ditangkap Usai Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, Begini Respons Arab Saudi

"Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf, dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami,"kata Agung, dalam keteranganya, Senin 2 September 2024.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi, Diani Kartini

Photo :
  • Instagram/diani_kartini
RUU Penggunaan Hijab yang Ketat di Iran Tersendat Karena di Veto Presiden

Menurut Agung, sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, RS Medistra selalu patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku, dan berkomitmen untuk senantiasa menghargai keberagaman serta memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan tanpa memandang gender, suku, ras, agama dan golongannya (SARA).

"RS Medistra telah memiliki peraturan kepegawaian yang mengatur tentang standar penampilan dan perilaku yang sama sekali tidak melarang penggunaan hijab bagi para pegawainya," kata Agung

Ayah Mahasiswi yang Aniaya Ketua Koas Kedokteran Unsri Dipanggil KPK Terkait Laporan Harta Kekayaan

Ketentuan mengenai standar penampilan dan perilaku, kata Agung, diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra. "Di mana terdapat banyak dokter spesialis maupun karyawan (dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis) yang menggunakan hijab saat bertugas," ujar Agung

RS Medistra, lanjutnya, sangat menghormati dan menghargai atas semua perbedaan keyakinan, serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Hal itu dibuktikan dengan menyediakan sarana beribadah seperti masjid dan mushola, serta menyelenggarakan kegatan kerohanian.

"Atas kesalahpahaman yang terjadi, saat ini Manajemen telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan kepada karyawan dimaksud, serta tidak lagi mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim interview calon karyawan RS Medistra," ujar Agung

RS Medistra, Jakarta Selatan

Photo :
  • Google Maps

"Selanjutnya, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proses rekrutmen karyawan serta Operasional rumah sekit agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya