1.400 Bus Disiapkan Bagi Jemaat Untuk Ikuti Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus

Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA - Diperkirakan ada 1.400 bus disediakan bagi para jemaat yang mau mengikuti misa akbar bersama Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK). Bus-bus tersebut dipersiapkan untuk masyarakat yang ingin ikut kegiatan Paus.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

"Kegiatan Paus nanti pada saat harianya misa itu kurang lebih ada sekitar 1.400 bus," kata Dankor Brimob Polri, Komisaris Jenderal Polisi Imam Widodo, Senin, 2 September 2024.

Kata dia, ribuan bus itu akan berhenti pada beberapa titik lokasi kantong parkir. Dari mulai di GBK sampai di kawasan PRJ Kemayoran.

Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub Nataru 2024: Tempat Terbatas, Buruan Cek!

"Ada beberapa nanti. Salah satunya di PRJ," kata dia.

Lebih lanjut dia menyebut, para jemaat yang ikut misa diperkirakan mencapai 86.000 orang. Para jemaat diminta menjaga kesehatan masing-masing. Dengan jumlah massa yang besar itu, maka para jemaat diminta untuk menjaga kesehatannya. 

Bus Rombongan Ziarah dari Banten Tabrakan dengan Truk Pasir

"Mohon kiranya pihak kepanitiaan dan masing-masing umat yang akan datang itu mempersiapkan kondisi kesehatannya betul. Sehingga harapan kami sebagai pelaksana pengamanan, tidak terjadi hal-hal untuk masalah kesehatan daripada para jemaat," ujar dia.

Sebelumnya, Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, dijadwalkan akan melakukan kunjungannya ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Dalam lawatannya tersebut, Paus Fransiskus disebut-sebut ingin mengenal kehidupan beragama di Tanah Air.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, mengungkapkan bahwa persaudaraan lintas agama menjadi perhatian bagi Paus Fransiskus. Oleh karena itu, Masjid Istiqlal menjadi salah satu tempat yang bakal dikunjungi oleh pemuka Katolik dunia sekaligus pemimpin Vatikan tersebut.

"Saya sering mendengar cerita mengenai ini, Paus ingin menghargai negara bangsa kita dan tentu saja komunitas lintas agama menghargai dan mendorong supaya persaudaraan seperti ini terus dirawat dan dikembangkan," kata Ignatius Suharyo di gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta Pusat, pada Rabu sore, 28 Agustus 2024.

"Secara khusus Vatikan ingin belajar banyak mengenai Islam di Indonesia. Oleh karena itu, sering kali kalau ada acara di Vatikan, pemimpin-pemimpin Islam Indonesia banyak diundang dan diharapkan berbicara," ucap Ignatius.

Menurut Uskup Agung, ada pandangan bahwa Islam yang ada di negara-negara Timur Tengah dengan Indonesia berbeda.

"Karena Islam di Indonesia itu berbeda dibandingkan dengan Islam yang di Pakistan, atau yang di Timur Tengah, jadi itu menarik untuk saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan, yang mempunyai perhatian yang istimewa kepada komunitas agama," ungkapnya.

Ignatius kemudian mengatakan bahwa persaudaraan lintas agama memang menjadi salah satu fokus Vatikan selama ini. Sebab, di Vatikan ada Departemen Hubungan Antaragama yang setiap ada hari raya selalu mendapat sapaan dari Paus Fransiskus.

"Jadi dialog seperti itu, relasi hubungan baik seperti itu yang ingin dihargai dengan kehadiran beliau dan diperlukan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya