Ditangkap dan Disiksa Polisi saat Demo, Anak Jenderal Bintang 3 Ini Ogah Jual Nama Bapak

Iqbal Ramadhan dan ibunya, Machica Mochtar
Sumber :
  • Instagram/Machica Mochtar

Jakarta, VIVA – Sosok Iqbal Ramadhan tengah jadi sorotan setelah dirinya ditangkap polisi saat demo menolak disahkannya RUU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta pada Kamis 22 Agustus 2024.

Profil Letjen Suhartono, Petinggi Denjaka Marinir TNI Penghancur Bajak Laut

Belakangan diketahui, Iqbal Ramadhan merupakan anak eks Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Letnan Jenderal TNI (Purn) Moerdiono dari istri keduanya Machica Mochtar, penyanyi asal Sulawesi Selatan.

Dalam video yang beredar di media sosial, Iqbal mengatakan bahwa benar dirinya anak jenderal TNI dan pejabat tinggi yang masyhur di era orde baru. Namun, ia tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan nama besar sang ayah, sekalipun dalam kondisi terdesak.

Gempa dan Gunung Meletus Mengancam, Pasukan Reaksi Cepat Brigjen TNI Nunes Siaga Penuh

“Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi, saya menjaga rapat latar belakang kedua orang tua saya, bahkan ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul dan menendang kepala saya,” ujar Iqbal.

Gagal di Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun Bakal Geluti Bisnis Ini agar Ada Pemasukan

“Tidak sedikitpun terpikirkan untuk memanfaatkan nama besar ayah saya agar diberikan pengampunan oleh aparat yang sedang menyiksa saya,” sambung anak Jenderal Bintang 3 itu.

Menurut Iqbal, semestinya polisi tidak melakukan kekerasan fisik terhadap masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya. Sebab, kata dia, hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak seluruh anak bangsa.

Menurutnya, memanfaatkan nama besar orang tua merupakan bentuk ketidakadilan, di tengah situasi sulit yang kini sedang dirasakan masyarakat.

“Di saat yang lain memanfaatkan nama besar orang tua agar mendapat kedudukan dan jabatan, di sisi lain ada banyak orang tua dan pemuda yang berjuang membayar biaya pendidikan yang mencekik, mencari kerja untuk menjadi tulang punggung keluarga dan bertahan hidup,” imbuhnya.

Meski terlahir sebagai anak jenderal TNI, Iqbal menegaskan ia bakal terus berada di barisan rakyat, bersama-sama menentang kebijakan yang tidak pro rakyat.

“Takdir memilih saya terlahir sebagai anak dari jenderal TNI di era orde baru, saya tidak bisa melawan takdir itu. Namun, itu tidak menutup hati nurani dan akal sehat saya untuk melawan kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyatnya,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya