Puan Ajak Masyarakat Bersatu Perbaiki Praktik Demokrasi yang Mahal

Ketua DPR RI Puan Maharani dan pimpinan DPR lainnya.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan pidato dalam rapat paripurna khusus memperingati HUT ke-79 DPR. Dalam pidatonya, Puan mengungkit biaya politik di Indonesia yang sangat mahal.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Awalnya, Puan menyampaikan rasa syukur karena Pemilu 2024 berjalan lancar dan masyarakat menggunakan haknya dengan baik. Sehingga, terpilihlah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029.

"Rakyat telah menggunakan haknya dan Pemilu 2024 telah terlaksana. Telah terpilih Presiden dan Wakil Presiden, telah terpilih anggota DPR RI dan DPRD RI, serta telah terpilih Anggota DPD RI," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Puan Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Amanat UU Tapi Harus Cermat

Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin rapat paripurna khusus, Kamis, 29 Agustus 2024 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat (sumber: tangkapan layar tv parlemen)

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Puan kemudian menyinggung soal biaya politik yang harus dikeluarkan saat pemilu. Kata dia, biaya politik di Indonesia sangat mahal.

Mahalnya Biaya Pemilu Disebabkan Rumitnya Regulasi, Menurut Anggota DPR

"Saat ini kita telah menyadari bahwa membangun kelembagaan politik melalui pemilu membutuhkan biaya yang besar, politik itu mahal. Bahkan, untuk kalah pun kita harus mengeluarkan dana yang besar," ungkapnya.

Maka dari itu, dia mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam menyempurnakan praktik demokrasi di Indonesia. Ke depan, dia berharap biaya politik di Indonesia tak semahal saat ini dan pelaksanaannya sesuai dengan amanat konstitusi.

"Oleh karena itu, kita harus terus menyempurnakan praktik berdemokrasi yang semakin berkeadaban dan memenuhi amanat konstitusi," pungkas Puan.

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024