Menkominfo Ungkap Literasi Digital di Maluku Diatas Rata-Rata Nasional
- VIVA/Farhan Faris
Jakarta, VIVA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan berdasarkan survei indeks literasi digital, Provinsi Maluku memperoleh nilai sebesar 3,60 yaitu sedikit di atas rata-rata indeks literasi digital nasional.
Hal itu diungkap dalam workshop literasi digital di Kabupaten Seram Barat, Maluku, dengan topik pentingnya cybersecurity dan cermati riwayat bemedia digital. Katanya, semakin tinggi penetrasi internet di Tanah Air, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.
"Berbagai pertimbangan ini menjadi dasar untuk menggaungkan Gerakan Nasional Literasi Digital. Saya harap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik di oleh masyarakat Maluku. Mari kita wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” kata Budi Arie dikutip pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Selain membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Tanah Air, maka pihaknya pun secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
Kata dia, Kementerian Kominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level. Pertama, digital leadership academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan, yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia.
"Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Terakhir, workshop literasi digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” kata dia.
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat berdasarkan survei indeks literasi digital nasional Indonesia, Tanah Air masih berada dalam kategori sedang dengan angka 3,49 dari 5,00 perihal literasi digital.
Sehingga, pihaknya menyelenggarakan workshop literasi digital di Kabupaten Seram Barat, Maluku, dengan topik pentingnya cybersecurity dan cermati riwayat bermedia digital. Workshop literasi digital ini didasari pada kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto yang menyampaikan urgensi Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia. Bonifasius menyampaikan empat pilar digital sebagai kurikulum literasi digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat Indonesia khususnya warga Manggarai Barat.