Jokowi Masih Tunggu Bandara VVIP Selesai, Baru Ngantor di IKN
- Sekretariat Presiden
Yogyakarta, VIVA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menunggu Bandara IKN Kalimantan Timur rampung jika ingin berkantor di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur disisa akhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Dikabarkan, Presiden Jokowi akan berkantor di Istana Negara IKN pada awal September 2024.
“Lihat kondisi lapangan karena memang banyak hal yang belum selesai,” kata Jokowi di Yogyakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Presiden Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Pertama di IKN
- Sekretariat Presiden
Misalnya, kata dia, Bandara IKN yang masih dalam proses penyelesaian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan instansi terkait lainnya. Tujuannya, lanjut dia, untuk memudahkan apabila ingin melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah lainnya.
“Bandara belum (selesai). Sehingga, kalau sudah pindah ke sana semestinya kalau kita mau ke Papua dari IKN, kalau mau ke NTT dari IKN, ke Aceh juga dari IKN. Kalau airport-nya belum jadi. Iya (nunggu) airport,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan mulai pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada minggu pertama September 2024.
Dia menambahkan, kepindahan Presiden Jokowi itu nantinya juga akan menyesuaikan kesiapan pembangunan Bandara VVIP di IKN.
"Programnya Pak Presiden, kalau nanti bandaranya ini beroperasi di minggu pertama September, beliau pindahan," kata Basuki di kantornya pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Dia memastikan bahwa berbagai sarana infrastruktur di IKN juga sudah siap untuk menyambut Jokowi. Misalnya seperti Kantor Presiden, Istana Garuda, 14 Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM), serta sejumlah Rusun ASN-Hankam.
"Jadi (pembangunannya) bertahap. Makanya Pak Menpan RB (Abdullah Azwar Anas) kan (mengatakan), September ini ada 1.700 ASN yang akan mulai pindah, sesuai ketersediaan," ujar Basuki.
