Komunitas GUA Sebut Para Mahasiswa Tertarik Jadi Mentor Edukasi Pengelolaan Sampah

Wakil Ketua Komunitas GUA Nasuri Suray bersama mahasiswa Binus.
Sumber :
  • Dok. Komunitas GUA

Jakarta, VIVA – Sejumlah mahasiswa baru Universitas Bina Nusantara (Binus) tertarik untuk bergabung dengan komunitas Guna Ulang Aja (GUA). Hal itu terungkap dalam  Empowering Society Festival 2004 yang diselenggarakan oleh Teach For Indonesia (TFI), di kampus Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutra, Tangerang Selatan, Banten, pada 26 sampai 28 Agustus 2024.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komunitas GUA, Nasuri Suray. "Setelah mengetahui tujuan dan aktifitas Komunitas GUA, banyak mahasiswa yang tertarik untuk bergabung, " kata Nasuri dalam keterangan resmi, Selasa, 27 Agustus 2024.

Empowering Society Festival
merupakan wahana bagi mahasiswa baru Binus untuk menumbuhkan jiwa kepedulian sosial mereka. Dalam festival tersebut para  mahasiswa dapat berinteraksi dengan berbagai organisasi non profit dan komunitas yang bergerak pada beragam bidang.

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Ilustrasi truk sampah.

Photo :
  • ANTARA/Risky Andrianto

Selain komunitas GUA, event tersebut juga diikuti belasan organisasi nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan lingkungan. 

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Nasuri menuturkan, para mahasiswa Binus berminat bergabung dengan komunitas GUA terutama setelah mereka tahu aktifitas komunitas ini. "Mereka ingin jadi mentor dan melakukan edukasi tentang pengelolaan sampah ke sekolah-sekolah," ujarnya.

Para mahasiswa antusias saat mendatangi booth Komunitas GUA. Sebagian dari mereka menyatakan minat untuk bergabung dengan komunitas yang gencar melakukan  kampanye dan edukasi gaya hidup guna ulang (reuse) untuk mengurangi sampah plastik ini.

Dalam festival itu Komunitas GUA berkolaborasi dengan Sabun Isi Ulang (Siul). Produk ini dipasarkan dengan cara berbeda, dimana konsumen harus membawa wadah sendiri. 

Founder sabun SIUL, Cynthia Dewi, merasa senang bisa memperkenalkan produknya ke para mahasiswa. Dia menuturkan, semakin banyak orang yang menggunakan produk isi ulang maka jumlah sampah plastik akan  berkurang.

"Kami berupaya turut menjaga kelestarian lingkungan. Karena kami hanya menjual produk (isi), tidak menjual kemasan. Semoga bisa ikut berkontribusi mengurangi sampah, " ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq melakukan inspeksi mendadak ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Muara Fajar, Pekanbaru, Riau, Sabtu, 23 November 2024.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Menteri Lingkungan Hidup melakukan inspeksi mendadak TPA Muara Fajar, Kota Pekanbaru. Dia menyoroti pengelolaan sampah yang dinilai sudah sangat darurat dan mendesak.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024