Ibu Tiri Aniaya Anak dan Jasadnya Dibuang dengan Karung
- VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)
Pontianak, VIVA – Kepolisian masih terus mendalami pemeriksaan terhadap IF, ibu tiri dari seorang bocah berusia 6 tahun yang ditemukan tewas di dalam karung.
Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara terkuak korban sempat dikunci di luar rumah dalam keadaan hujan deras semalaman dan tidak diberi makan.
Lanjut Petit, IF mengakui pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB, sepulang sekolah sempat memarahi korban, lalu dalam keadaan hujan deras.
"Selama semalaman, IF membiarkan korban berada di luar rumah," jelas Petit, Jumat 23 Agustus 2024.
Petit mengatakan besok siangnya, IF melihat korban di halaman belakang rumah dalam keadaan lemas. Kemudian, IF membawa masuk korban ke dalam rumah dan menyuruh korban untuk mandi.
"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," tutur Petit.Â
Usai terjatuh, korban sempat dimandikan oleh pelaku dan setelahnya korban disuruh duduk di ruang depan TV, namun karena merasa lemas, korban mencoba untuk berbaring.
"Melihat kondisi korban seperti itu, pelaku tetap tidak memberinya makan dan hanya memberi minum kepada korban sambil memarahi korban," ungkapnya.
Pada sore hari setelah waktu salat Ashar, korban dikatakan IF semakin lemas. Lalu IF meninggalkan korban di ruang TV untuk menyusui dan menidurkan anak kandungnya yang masih bayi.
"Setelah menidurkan anak kedua, pelaku keluar kamar dan melihat korban sudah susah bernapas," terangnya.
Petit menuturkan, IF mencoba memberikan bantuan pernapasan dengan cara meniup mulut dan menekan dada korban.
"Pelaku mengatakan korban kembali bernapas dengan teratur, namun tak lama kemudian pelaku melihat korban kembali susah bernapas dengan ditandai oleh pernapasan yang tersengal-sengal," paparnya.
Saat pelaku mendekati korban dan hendak membantunya untuk kembali memberikan bantuan pernapasan, pelaku mendapati korban sudah tidak lagi bernapas.
Pelaku kemudian melakukan pengecekan pada jantung korban, dan diketahui detak jantung korban telah berhenti.
Mengetahui hal tersebut IF panik, berjalan keluar masuk area ruang TV dan halaman belakang rumah. Kemudian IF menyeret korban ke halaman belakang rumah dekat kompor dan mencari plastik sampah.Â
Setelah mendapatkan palstik dan karung, IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan.
"Pelaku kemudian menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah," tutup Petit.