Gunung Marapi Meletus, Suara Gemuruh Terdengar hingga Tampak Pijar Api dan Material Vulkanik

Letusan Gunung Marapi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Agam, VIVA – Gunung Marapi, Sumatera Barat kembali meletus, Jumat malam 23 Agustus 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kantor Pos Pengamat Gunung Api Marapi mencatat, letusan ini terjadi tepat pada Pukul 22.27 WIB. 

Terpopuler: Anak Mahfud MD dan TGB Tunangan, Anies Baswedan ke PDIP Akan Diusung di Pilgub?

Masih merujuk data rilis PVMBG, Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 milimeter dengan durasi sekitar 49 detik. Meski demikian, ketinggian kolom abu Vulkanik tidak diketahui lantaran kondisi Gunung Marapi saat ini, tertutup kabut. 

Wali Nagari (Kepala Desa) Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus Putra Tunggal,  mengungkap bahwa tampak jelas pijar api yang menyala terang. Bahkan, letusan ini juga diiringi dengan suara gemuruh yang cukup kuat dengan durasi yang cukup lama. 

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Dentuman Keras Kejutkan Warga 

Masyarakat Bukik Batabuah, segera berhamburan keluar rumah, mencari sumber dari suara menggelegar itu,”kata Firdaus, Jumat malam 23 Agustus 2024.

Kata Firdaus, berselang dua menit dari peristiwa itu, terdengar suara yang menyerupai hujan deras. Setelah diamati, itu merupakan hujan abu vulkanik yang menimpa rumah warga. Selain abu, terdapat material vulkanik lain berupa kerikil batu.

Gunung Semeru Erupsi Setinggi 900 Meter, Radius Bahaya di Sektor Tenggara 8 Kilometer

Penampakan erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat beberapa waktu lalu. Pada Minggu malam, 16 Juni 2024, gunung itu kembali mengalami erupsi.

Photo :
  • ANTARA/Altas Maulana

“Kondisi ini menambah kecemasan warga. Meski suasana terasa mencekam, masyarakat tetap waspada, bergerak hati-hati untuk menghindari bahaya lebih lanjut. Mereka saling mengingatkan satu sama lain untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan yang lebih buruk,”tutup Firdaus.

Diketahui, saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II alias waspada dengan rekomendasi bagi siapapun untuk tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Kawah Verbeekb Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Erupsi Gunung Marapi yang dipantau dari Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin, 10 Juni 2024.

Photo :
  • ANTARA/Muhammad Zulfikar

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu, jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak juga diminta agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Dan, selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya