Polisi Tembak Gas Air Mata ke Massa Penolak RUU Pilkada, Mahasiswa Panik Lari Berhamburan

Aksi unjuk rasa geruduk gedung DPR.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Peserta unjuk rasa di depan gedung DPR berlangsung ricuh lantaran aparat polisi mulai menembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Imbas tembakan gas air mata itu, massa termasuk mahasiswa kocar kacir berlarian.

Pembangunan Tak Berjalan jika Kotak Kosong Menang, Menurut Rumah Demokrasi

Massa pendemo menyuarakan penolakan revisi Undang-Undang Pilkada. Mereka coba menerobos barikade menuju depan Gedung DPR/MPR RI.

Pun, kondisi di lapangan jadi panas saat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa yang terus maju. 

Menlu Retno Titip Pesan ke DPR Jelang Akhir Masa Jabatan: Jangan Tinggalkan Bangsa Palestina

Kepulan gas yang menyengat membuat sebagian besar pendemo panik dan berhamburan mencari perlindungan. 

Demo Darurat Indonesia di Depan DPR RI

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa
DPR Usul Pemerintah Tiru AS Atasi Kasus Kekerasan pada Anak dengan Layanan CPS

Peserta aksi pun berlari menuju tempat yang lebih aman untuk menghindari efek perih yang ditimbulkan gas tersebut. 

Namun, tak semua demonstran memilih mundur. Ada sebagian massa tetap bertahan dan coba berusaha menerobos barikade polisi di depan Gedung DPR.

Meski dihujani gas air mata, ada pendemo yang coba tetap bertahan. Mereka saling menjaga satu sama lain dengan berpegangan tangan. Ada juga pendemo yang memegang pundak, atau tas rekannya agar tidak terpisah dari rombongan. 

Teriakan penyemangat terdengar dari salah seorang koordinator aksi yang mengajak rekan-rekannya tetap bertahan. “Jangan mundur! Jangan mundur!” serunya, mengobarkan semangat massa untuk tetap berada di garis depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya