Reza Rahadian Ikut Demo Tolak Revisi UU Pilkada di DPR: Kita Kawal Sampai Benar-benar Tak Disahkan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVAÂ - Aktor ternama Reza Rahadian turut serta dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, hari ini.Â
Demonstrasi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang sedang dibahas di parlemen.
Dalam orasinya yang penuh semangat, Reza menegaskan bahwa ia tak lagi bisa tinggal diam di tengah situasi politik yang menurutnya semakin meresahkan.
Reza mengungkapkan bahwa selama ini ia lebih memilih menyuarakan kegelisahannya melalui karya seni, baik itu film, teater, maupun bentuk seni lainnya.Â
Namun, ia merasa momen ini sangat penting baginya untuk turun langsung ke jalan, bergabung dengan rakyat yang juga merasakan keresahan yang sama.Â
"Selama ini, saya selalu menjadikan dunia seni sebagai wadah untuk menyampaikan kegelisahan hati dan kritik sosial. Tapi hari ini, saya tidak bisa lagi berdiam diri. Saya tidak bisa tenang, ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar dan bersama dengan kawan-kawan semua," ucap Reza dengan nada tegas saat berorasi di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis 22 Agustus 2024.
Situasi politik yang kian memanas dan ancaman terhadap proses demokrasi membuat Reza merasa perlu bertindak lebih dari sekadar menyuarakan pendapat melalui karya seni.Â
Baginya, kehadiran fisik di tengah demonstrasi adalah bentuk nyata dari komitmennya sebagai seorang warga negara yang peduli.
"Saya merasa miris melihat situasi saat ini. Saya tidak bisa hanya duduk diam dan melihat semuanya dari jauh. Inilah saatnya untuk turun langsung dan menyuarakan keprihatinan," tambahnya.
Reza juga menegaskan bahwa aksinya ini tidak didasari oleh kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ia hadir sebagai warga negara biasa yang ingin mempertahankan nilai-nilai demokrasi.Â
"Teman-teman, hari ini semoga energi yang kita miliki tetap bisa kita jaga. Kita harus tetap tertib, tetap menjaga demokrasi. Saya tidak mewakili siapa pun, tidak punya kepentingan personal," ujarnya menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam demonstrasi tersebut.
Lebih lanjut, Reza menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi demokrasi saat ini, yang menurutnya seolah-olah telah menjadi milik segelintir elit politik.Â
"Saya hadir sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua, sebagai suara orang-orang yang gelisah melihat demokrasi yang semakin terkikis. Ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau dalam UU nanti hanya ada nama keluarga tertentu, betapa miris melihat semua ini," kata Reza dengan nada penuh emosi.
Reza menyerukan kepada seluruh rakyat untuk bersama-sama mengawal proses penolakan revisi UU Pilkada ini sampai benar-benar tidak disahkan oleh DPR. Baginya, ini adalah perjuangan yang harus dilakukan secara kolektif, tanpa ada yang merasa di atas hukum.Â
"Hati-hati, teman-teman. Semoga kita bisa terus mengawal ini. Ada keputusan menunda selama 30 menit, lalu kemudian ditunda lagi. Mudah-mudahan inilah yang seharusnya mereka lakukan, dan tidak ada keputusan yang lahir hari ini," pungkas Reza.
Dengan kehadiran sosok seperti Reza Rahadian dalam demonstrasi ini, diharapkan suara rakyat semakin kuat terdengar, dan proses revisi UU Pilkada bisa berjalan dengan transparan dan adil.Â
Aksi ini bukan hanya tentang satu orang atau satu kelompok, tetapi tentang perjuangan bersama untuk menjaga demokrasi Indonesia tetap hidup dan sehat.