Raih Penghargaan Achmad Bakrie, Sastrawan Zawawi Imron: Semoga Anak Muda Semakin Kreatif
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie XX bakal digelar hari ini, Kamis, 22 Agustus 2024 di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta Selatan.
Penghargaan Achmad Bakrie yang memasuki edisi ke-20 tahun ini mengapresiasi kontribusi signifikan dalam lima kategori. Para penerima penghargaan tahun ini adalah Yusuf Wanandi untuk kategori Pemikiran Sosial, D. Zawawi Imron untuk kategori Sastra, Afriyanti Sumboja untuk kategori Sains dan Teknologi, dr. Harapan untuk kategori Kesehatan, serta Dr. Ir. Grandprix yang menerima penghargaan khusus untuk Ilmuwan Muda.
Sebelum malam penganugerahan, keluarga Achmad Bakrie menggelar acara ramah tamah dan makan bersama dengan para penerima Penghargaan Achmad Bakrie di Bakrie Tower, Rabu, 21 Agustus 2024.
Dalam kesempatan yang sama, reporter VIVA Group berkesempatan berbincang lebih dekat dengan para penerima penghargaan. Mereka mengaku terkejut mendapatkan penghargaan yang diterima.
Salah satunya yaitu Zawawi Imron, merupakan salah satu tokoh bangsa yang menjadi penerima Penghargaan Achmad Bakrie XX tahun 2024 dalam bidang Sastra.
Seorang sastrawan asal Madura yang hasil karyanya kerap memotret lanskap alam serta imaji halus tentang kehidupan pedesaan. Karyanya begitu indah nan luar biasa menarik yang dapat menginspirasi generasi muda khususnya dalam bidang sastra.
"Penghargaan Achmad Bakrie ini kan penghargaan yang bergengsi, bisa dilihat dari jurinya, ada rektor yang menjadi juri, kemudian ada aktivis-aktivis kemanusiaan. Penghargaan Achmad Bakrie bisa dikatakan nobelnya Indonesia," ujarnya.
Zawawi juga menekankan pentingnya kreativitas dan kontribusi positif dari generasi muda untuk memajukan tanah air.
"Ya, yang diharapkan untuk anak muda dan anak-anak kita untuk tetap maju dan kreatif, bukan hanya untuk penghargaan. Jadi, Penghargaan Achmad Bakrie ini semacam media agar anak-anak muda kita semakin kreatif karena dapat penghargaan ini sangat berharga," ucapnya.
"Intinya untuk anak muda teruslah hidup dan kreatif, berpiikir dan menjadikan Tanah Air yang lebih baik," tandasnya.
Acara ramah tamah dihadiri oleh Ir. H. Aburizal Bakrie dan istrinya, Tatty Murnitriati, serta ketiga anak mereka, yakni Anindya Bakrie, Anindra Ardiansyah Bakrie, dan Anindhita Anestya Bakrie.
Ketua Penyelenggara Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024, Aninditha Anestya Bakrie, atau yang akrab disapa Ditha, menyampaikan bahwa acara ini adalah bentuk apresiasi dari keluarga Bakrie terhadap individu dan lembaga yang telah memberikan inspirasi serta kontribusi berharga bagi masyarakat Indonesia.
"Penghargaan Achmad Bakrie tahun ini adalah yang ke-20. Penghargaan ini dimulai pada tahun 2003, meskipun sempat absen satu tahun akibat pandemi," ujar Ditha, di kawasan Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.
Aninditha Bakrie berharap penghargaan ini dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang, mengingat pentingnya penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap pencapaian dan kontribusi di berbagai bidang.
Ditha juga menyoroti beberapa perubahan penting dalam acara penghargaan tahun ini. Salah satu perubahan signifikan adalah proses penjurian yang dilakukan dengan lebih transparan untuk menjaga kredibilitas acara.
"Untuk tahun ini profil dewan jurinya kami buka agar masyarakat juga dapat mengetahui bahwa para penerima dipilih oleh dewan juri yang sangat kompeten dan kredibel," ujarnya.
Acara ramah tamah dan makan bersama ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Selain para penerima penghargaan, acara ini juga dihadiri oleh dewan juri dan panitia penyelenggara.
Penghargaan Achmad Bakrie, yang diselenggarakan oleh Yayasan Achmad Bakrie bekerja sama dengan Freedom Institute dan VIVA Group, bertujuan untuk mengapresiasi individu atau lembaga yang memiliki capaian luar biasa dalam bidang pemikiran, keilmuwan, dan kesenian di Indonesia.
Sejak pertama kali diberikan pada tahun 2003, penghargaan ini telah menjadi simbol prestasi intelektual tahunan. Setiap tahun, penghargaan ini diberikan pada bulan Agustus dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Proses seleksi dan penjurian dilakukan oleh dewan juri yang independen dan diakui kepakarannya, memastikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada mereka yang benar-benar pantas mendapatkannya.