Cak Imin Tak Hadiri Undangan PBNU, Cholil Nafis: Secara Pribadi Mungkin Bisa Ngopi Santai
- ANTARA/Rio Feisal
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Muhaimin Iskandar tidak memenuhi undangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, buntut dari perselisihan keduanya. Namun PBNU menilai ketidakhadiran politisi yang akrab disapa Cak Imin itu pada hari ini, menggambarkan bahwa PKB tidak bisa menjalin komunikasi secara kelembagaan.
"Pada siang hari ini kami tim panel yang dibentuk oleh PBNU sekian kalinya mengundang Ketua Umum PKB yang pada waktu lalu kami juga mengundang Sekjen PKB. Dan dua-duanya sama-sama tidak hadir. Artinya secara kelembagaan kami mengundang untuk silaturahim, secara pribadi mungkin bisa ngopi dan bisa santai," ujar Rais Syuriah PBNU, Muhammad Cholil Nafis, di kantor PBNU, Jakarta pada Rabu 21 Agustus 2024.
Cholil Nafis mengatakan, undangan untuk Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Ketum Cak Imin itu merupakan simbol paling tinggi dalam menjalin sebuah komunikasi. Tetapi keduanya kompak tidak hadir.
"Indikasinya adalah secara kelembagaan bahwa PKB tidak bisa koordinasi dengan PBNU, tidak bisa komunikasi dengan PBNU yang secara historis dan dokumentasi ada hubungan erat dengan PBNU," jelasnya.
"Ini kesimpulan sementara tentu nanti kita akan ada pendalaman-pendalaman lagi sesuai dengan tugas dan kewenangan tim panel ini untuk mendapatkan suatu dan informasi yang utuh untuk diambil kesimpulan oleh Kiai Anwar Iskandar dan Kiai Amin Husni untuk nantinya menjadi kesimpulan dan keputusan di PBNU," sambungnya.
Cak Imin Tak Hadiri Undangan PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H umarsyah mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak penuhi undangan dari PBNU. Panggilan kepada Cak Imin ini dilakukan ditengah kisruhnya PBNU dengan PKB.
"Kita sama-sama posisinya hari ini, menunggu. Kami menunggu kehadiran, Ketua Umum DPP PKB, Pak Muhaimin Iskandar untuk melakukan pendalaman dengan meminta informasi-informasi baik secara lisan maupun tertulis yang kita harapkan beliau bawa ke sini pada hari ini," ujar Umarsyah di kantor PBNU, Jakarta Pusat pada Rabu 21 Agustus 2024.
"Tetapi sampai saat ini, tidak ada informasi sedikit pun mengenai apakah beliau akan hadir atau tidak. Setelah 1 jam lebih kita menunggu, kita simpulkan Pak Muhaimin tidak hadir," lanjutnya.