Gunung Marapi Erupsi Lagi, Dentuman Keras Kejutkan Warga 

Letusan Gunung Marapi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Agam, VIVA –  Gunung Marapi yang terletak di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Rabu 21 Agustus 2024 pukul 12.40 WIB kembali meletus. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi sekitar 48 detik.

Nyamar Jadi Polisi, Komplotan Preman Todong Driver Ojol Pakai Airsoft Gun

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi merilis, tinggi kolom abu akibat letusan kali ini tidak teramati. Kolom abu disebut tertutup awan. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, letusan ini diiringi dengan dentuman keras yang terdengar oleh banyak warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Agam hingga Kota Bukittinggi.

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan hingga 1 Km

Gunung Marapi, Sumbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.

Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi Magnitudo 5.0 di Sumatera Barat

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Tak cuma itu, PVMBG juga mengimbau warga untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Gunung Kerinci erupsi.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Potensi bahaya Gunung Kerinci saat ini berupa gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi tiba-tiba, tanpa didahului oleh gejala.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024