Dua Jenderal Bertarung di Pilgub NTT, Kapolda Antisipasi Gesekan TNI-Polri

Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga
Sumber :
  • Jo Kenaru

Manggarai, VIVA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga tengah bersafari ke setiap Polres di wilayah hukum Polda NTT.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Dalam setiap sambutannya, Irjen Daniel berfokus pada kampanye netralitas TNI Polri  jelang pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Jenderal bintang dua itu juga mewanti-wanti agar TNI Polri tidak terpengaruh  rivalitas dan sentimen satuan mengingat kandidat yang bertarung pada pemilihan Gubernur NTT kali ini ada yang berlatarbelakang Jenderal TNI AD  dan mantan Kapolda NTT.

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Seperti diketahui, kandidat Pilgub NTT 2024 bakal diikuti tiga pasangan bakal calon yakni Melkiades Laka Lena yang berpasangan dengan Irjen.Pol (P) Yohanis Asadoma (mantan Kapolda NTT). Laka Lena-Asadoma didukung koalisi Golkar-Gerindra.

Kemudian dari unsur TNI yakni Brigjen. TNI AD Simon Petrus Kamlasi-Andrianus Garu. Jabatan terakhir Simon Petrus adalah Staf Khusus KASAD Jenderal Maruli Simanjuntak. Duet Simon Petrus-Adrianus Garu disokong NasDem,PKB dan PKS. 

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Mantan Kapolda NTT Irjen Pol (purn) Johnn Asadoma maju di Pilkada NTT 2024

Photo :
  • Jo Kenaru

Sementara koalisi PDIP dan Hanura mendorong Fransiskus Ansy Lema yang sampai saat ini belum mengumumkan bakal calon wakilnya.

Rivalitas mantan pejabat Kepolisian dan Jenderal TNI memang baru pertama terjadi. Meski begitu, Kapolda Daniel optimistis kedua satuan sama-sama berupaya menghindari ekses rivalitas dan tidak membawa-bawa sentimen satuan. 

Bahkan potensi kerawanan Pilgub dan Pilkada  dipaparkan juga bersama bakal colon termasuk dengan Danrem Wirasakti Kupang.

"Dengan Pak Danrem kami sudah duduk bersama menyampaikan kepada seluruh rakyat bahwa kami netral tidak peduli itu mantan Kapolda atau mantan pejabat TNI itu kan mereka melaksanakan tugasnya juga kami melaksanakan tugas juga sesuai dengan amanat yang diberikan kepada kami dan aturan yang sudah ada. Jadi kami selain sudah secara tertulis  dengan aturan yang sudah ada makanya saya datang ke polres- polres juga untuk menegaskan tentang netralitas itu," ungkap Irjen.Pol Daniel Tahi Monang Silitonga kepada VIVA usai menyampaikan arahan netralitas  kepada jajaran TNI Polri di halaman Polres Manggarai, Selasa 20 Agustus 2024.

Pencalonan Irjen Pol (P) Johni Asadoma  dan Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi, kata Irjen Daniel diharapkan menjadi contoh pertarungan politik sehat. Lebih dalam ia menyampaikan netralitas TNI dan Polri ikut menentukan terciptanya Pilkada damai dan berkualitas.

"Tidak ada polisi ataupun TNI yang memanfaatkan dinas atau memanfaatkan apa yang dia punya untuk ikut berkontestasi apapun dalam hal menyelewengkan kewenangan yang dia punya untuk ikut miring ke sebelah itu kita kontrol betul. Itu komitmen kita," kata Kapolda.

Eks Kapolda Papua Barat ini memastikan suhu politik di wilayah NTT sejauh yang dilaporkan intelijen masih kondusif. 

"Kemudian untuk Pak Johni dan Pak Simon kami sudah duduk bersama. Kami tekankan netralitas TNI Polri. Dan mereka bisa maklum dan mereka sudah  kasih tahu," imbuhnya.

Puji Kekompakan TNI Polri

Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga

Photo :
  • Jo Kenaru

Di hadapan ratusan personel kepolisian, anggota Kodim 1612 serta Brimob Kompi 2 Batalion B Pelopor Manggarai, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memuji kekompakan soliditas dan netralitas TNI Polri selama pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan DPRD,DPRI dan DPD pada 14 Februari 2024.

"Kebersamaan kami di lapangan ditunjukkan dengan hasil yang luar biasa tidak ada persoalan-persoalan yang menonjol yang terjadi sampai dengan hari ini semua bisa berjalan lancar dan hasilnya pemilu bisa diterima dengan baik," puji Kapolda NTT.

"Nah berikutnya masih ada kerjaan kita yang berat yaitu tanggal 27 November nanti yaitu pilkada pemilihan gubernur dan pemilihan bupati yang dilaksanakan pada tanggal 27 November. Nah pengalaman kita yang sudah baik itu yang terjadi di bulan Februari itu harus terjadi juga nanti pada tanggal 27 November," harapnya.

Dia menambahkan, pilkada mungkin lebih tegang dan penuh dinamika ketimbang pileg dan pilpres. Situasi tersebut menurutnya harus cepat dideteksi melalui kerja kolaboratif lintas stakeholders termasuk di dalamnya TNI Polri

"Saya yakin pasti ada ekses segala macam. Katanya menurut cerita yang saya dengar dan menurut informasi intelijen yang saya baca biasanya Pilkada itu lebih rawan lebih banyak ancamannya lebih banyak kehendak masyarakat yang mengemuka pada saat itu, yang berbenturan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain. Saya harap kamu anggota TNI-Polri tidak ikut berkancah di dalamnya dan kita harus netral tidak boleh ikut ke kiri dan ke kanan," tegas Kapolda NTT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya