Tak Digandeng Jadi Wakil Wali Kota di Koalisi Bogor Maju, Golkar Lirik Dokter Rayendra

Ketua DPD Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy dan Dokter Rayendra.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Salah satu Partai Koalisi Bogor Maju (KBM) pengusung Dedie Rachim, yakni Partai Golkar mulai menjadi incaran para calon wali kota untuk tiket Pilwalkot 2024 pasca Dedie Rachim mengumumkan  berpasangan dengan Jenul Mutaqin dari Gerindra. 

Bakal calon wali kota (cawalkot) Rayendra sendiri sudah menerima surat tugas dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Peluang bergabungnya Golkar ini mengancam Koalisi Bogor Maju yang diisi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Golkar.

Salah satunya, Cawalkot dokter Rayendra yang menjajakkan strateginya mengajak Golkar. Kedatangan Dokter Rayendra inipun menguatkan beredarnya kabar bahwa dokter Rayendra bakal diusung dan mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju Pilwalkot Bogor. Kedatangan dokter Rayendra bersama tim pemenangan, disambut Ketua DPD Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy dan jajaran pengurusnya. Pertemuan berlangsung dengan suasana hangat dan akrab. DPD Golkar pun menyambut positif dan mengapresiasi atas silaturahmi dari Dokter Rayendra.

Mahasiswa Tuntut Polda Banten Netral di Pilkada 

Ketua DPD Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevy dan Dokter Rayendra.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)


"Kami mengapresiasi atas silaturahmi dari dokter Rayendra ke DPD Golkar Kota Bogor. Kita juga mengadakan diskusi dengan jajaran pengurus DPD," ujar Rusli Prihatevy.

Lanjut Rusli, saat ini pihaknya sedang fokus akan dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munas) DPP Golkar. Terkait soal rekomendasi dari Partai Golkar untuk Pilwalkot Bogor, Rusli menjelaskan bahwa rekomendasi akan dikeluarkan setelah selesai Munas nanti.

"Sebentar lagi akan ada penentuan rekomendasi dari Partai Golkar untuk Pilwalkot. Namun, hal itu akan menunggu dulu selesainya Munas. Tunggu saja, nanti akan ada kabar baik terkait rekomendasi Golkar di Pilwalkot," jelas Rusli.

Terkait kedatangan Dokter Rayendra ke DPD Golkar, Rusli mengatakan bahwa ini bentuk silaturahmi dan memang partai Golkar tidak membuka penjaringan bakal calon Walikota. Tetapi, sejumlah tokoh yang akan maju di Pilwalkot, membangun komunikasi intensif dengan Partai Golkar. Selain itu, tambah Rusli,  ternyata dokter Rayendra itu diketahui sudah menjadi kader Partai Golkar.

"Dokter Rayendra ini berproses di DPP dan sudah menjadi kader Partai Golkar, karena sudah memiliki KTA. Jadi, kalau dokter Rayendra hari ini ke sini, memang sudah tepat sebagai kader Golkar," imbuhnya.

"Iya tadi disampaikan ingin maju sama-sama dari Golkar. Nanti akan ada waktu dari DPP, karena masih ada nama saya. Walaupun mungkin sudah menjadi kader Golkar ada nama pak dokter nanti tinggal DPP menentukan kepada siapa yang berpasangan dengan siapa terlebih dengan konteks KBM yang sudah terbentuk juga kita laporkan, sehingga nanti DPP dalam waktu dekat bisa memberikan keputusan untuk Pilkada. Kami fatsun atas instruksi atas keputusan DPP nanti," tambahnya.

Rusli juga menilai bahwa dokter Rayendra merupakan figur yang baik dan siapapun yang akan diusung oleh Golkar sah saja, tetapi tentu ada mekanisme.

"Kalau saya mengenal Dokter Rayendra merupakan sosok yang baik, siapapun pilihan politiknya sah sah saja apalagi saya selaku ketua DPD golkar Kota Bogor, siapapun yang tergabung dengan Golkar silakan saja, tetapi di sini tentu ada mekanisme yang harus jelas bahwa tidak ada hal hal lain, cukup hanya satu dan tentunya pak dokter sudah paham," tandasnya.

Sementara, Dokter Rayendra mengungkapkan, kedatangan dirinya ke Golkar untuk silaturahmi. "Jadi hari ini saya berkomunikasi dengan semua partai, dan hari ini juga berkesempatan berkunjung ke Golkar dan tadi disampaikan oleh Ketua Rusli bahwa Golkar tidak membuka penjaringan dan hari ini alhamdulillah saya bisa bertemu, dan kedepan insyaallah akan bicara lanjutan kita bicarakan dengan partai partai pengusung atau partai pendukung," ucap Rayendra.

Ia juga menegaskan bahwa komunikasi yang dibangun dengan Golkar ini sebagai salah satu upaya membentuk koalisi partai untuk maju Pilwalkot. Bahkan, Rayendra yang sudah diusung oleh PDIP, berencana menggabungkan koalisi antara PDIP dan Golkar. "Yaa, saya berharap surat tugas yang sudah saya dapat dari PDIP, PKB, dan PPP mudah-mudahan itu bisa berkoalisi lebih besar lagi dengan masuknya Golkar," tegasnya.

Rayendra juga mengatakan, ada beberapa sosok yang bakal dibidik menjadi wakilnya untuk maju di Pilwalkot nanti. Ia mengaku masih menggodok dan meminta arahan serta masukan dari Golkar, yang mana sosoknya harus di pilih, tapi mudah-mudahan mendapat pasangan orang baik untuk kota bogor.

"Ya, sudah ada beberapa nama mungkin ada Rena Da Frina, Firdaus, Eka Maulana, ada Sendi Fardiansyah, dan saya juga minta masukan kepada Ketua DPD Golkar Rusli, tapi memang waktu kita pendek, tapi saya bilang yang last menit ini akan berbuah manis untuk Kota Bogor. Saya juga memohon doa kepada seluruh warga Kota Bogor, agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam proses ini," pungkasnya.

Netralitas Polda Banten di Pilkada Dinilai Terjamin
Kericuhan terjadi saat debat publik kedua Pilgub Sumut 2024, di Hotel Santika, Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Laporan Tim Bobby-Edy Rahmayadi Terkait Pelemparan Diusut Polrestabes Medan

Laporan Tim Bobby-Edy Rahmayadi Terkait Pelemparan Ditangani Polrestabes Medan

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024