Usai Banser Diserang, Tempat Ngaji Milik Kiai NU di Karawang Diteror OTK

Majelis Taklim NU di Karawang diteror OTK
Sumber :
  • tvOne

Karawang, VIVA – Sebuah rombongan Kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang dipimpin oleh Rais Syuriah NU Bekasi, Ikhsan Nudin Al Badawi, diserang oleh massa tidak dikenal di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024.

Gus Salam Bilang MLB NU Rencananya Bakal Digelar di Surabaya

Peristiwa ini terjadi saat mereka melintasi Jembatan Taman Siska, Dusun Warudoyong, Desa Rengasdengklok Selatan, pukul 21.15 WIB. Tiga orang dari rombongan tersebut terluka, dan mobil Mitsubishi Pajero milik Ikhsan rusak parah.

Diduga buntut dari pengeroyokan tersebut, kali ini orang tidak dikenal (OTK) melakukan teror terhadap tempat pengajian di Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Rabu , 15 Agustus 2024 sore, yang menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yang digunakan oleh para santri.

Stasiun Karawang Kereta Whoosh Diharapkan Segera Beroperasi

Majelis Taklim NU di Karawang diteror OTK

Photo :
  • tvOne

Sebelum terjadinya aksi teror, Muhammad Hasbi, guru ngaji di tempat tersebut, mengaku adanya sejumlah orang yang berkeliaran di sekitar depan tempat pengajian. Namun, ia tidak menaruh curiga pada orang tersebut sehingga kegiatan mengaji tetap dilakukan.

Ngeri! Ribuan Tikus Serbu Pemukiman Warga di Karawang, Ini Kata Ahli Ekologi

Tidak berselang lama, OTK itu meneror dengan merusak sejumlah pot tanaman dan memukulkan benda berat di depan teras tempat ngaji tersebut.

“Dia hancurkan dengan tendang-tendang pot tanaman, ada juga satu pot yang hilang, terus mereka videokan tindakannya, lalu pergi,” kata Hasbi dilansir dari Youtube tvOne pada Jumat (16/8/2024).

Ketua Jamaah NU Karawang, KH Ahmad Ruchyat Hasby mencurigai bahwa bentuk teror yang terjadi baru-baru ini merupakan tindakan ancaman dari pihak-pihak tertentu untuk mencegah laporan tentang penyerangan di Rengasdengklok, agar tidak dibawa ke ranah hukum.

Ahmad juga merasa bahwa teror tersebut adalah dampak dari lambatnya respons kepolisian dalam menangkap pelaku penyerangan di Rengasdengklok.

“Saya mensinyalir ini bentuk teror setelah kejadian Rengasdengklok yang kemarin. Akibat lambatnya kepolisian menangkap pelaku tragedi Rengasdengklok,” kata Ahmad.

Ahmad mengungkapkan permintaan untuk tindakan tegas dari pihak kepolisian terkait tragedi penyerangan di Rengasdengklok. Ia menekankan bahwa saat ini korban dari tragedi tersebut adalah seorang Kiai NU yang menambah urgensi dan kepentingan kasus ini.

“Berulang kali kami menuntut kepolisian untuk segera melakukan penangkapan terhadap pelaku tragedi Rengasdengklok, karena sekarang yang jadi korbannya adalah Kiai NU,” jelasnya.

Ada juga tuntutan agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi secara menyeluruh dan definitif. Tujuannya agar tidak terjadi konflik di tingkat masyarakat bawah. Ada kekhawatiran bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani dengan baik, bisa menyebabkan ketegangan atau konflik antara kelompok-kelompok masyarakat 

“Kita juga menuntut kepada pemerintah untuk segera turun tangan menyelesaikan masalah ini secara tuntas, agar tidak ada konflik horizontal di grassroot,” ungkap Ahmad

Saat ini, polisi sedang mengidentifikasi korban dan pelaku penyerangan. Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut melibatkan pengadangan, penganiayaan, dan pengrusakan kendaraan.

Pihak polisi telah melakukan pemeriksaan visum et repertum dan sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menuntaskan kasus ini. Penyerangan terhadap kiai NU dan santri di Kabupaten Karawang menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya