Yohanes-Thomas Dikukuhkan Secara Adat Siap di Pilkada Manggarai 2024
- Jo Kenaru
Manggarai, VIVA – Pasangan Yohanes Halut-Thomas Dohu sudah mengantongi dukungan dari Partai Gerindra, NasDem dan Hanura. Tiga partai tersebut bersatu dalam koalisi 'Manggarai Bangkit' yang menyokong duet Yohan-Thomas pada pilkada Manggarai Nusa Tenggara Timur, 27 November 2024.
Yohanes Halut merupakan kader tulen Gerindra, anggota DPRD Provinsi NTT selama tiga periode. Sedangkan Thomas berpengalaman di urusan penyelenggaraan pemilu.
Thomas berkarier di dunia penyelenggara pemilu selama 20 tahun, 10 tahun sebagai anggota KPU Manggarai Barat dan 10 tahun di KPU Provinsi NTT. Setelah menyudahi periodesasi sebagai Ketua KPU NTT pada Februari 2024 didapuk menjadi Sekretaris DPD NasDem Kabupaten Mangarai.
Dikukuhkan secara adat
Dalam tradisi Manggarai, adat dan politik tak bisa dipisahkan. Politik modern tak bisa menabrak tatanan adat yang berlaku.
Yohan-Thomas merupakan pasangan yang memegang teguh budaya. Setelah bersepakat secara politik, 'perkawinan' keduanya melewati prosesi adat peminangan oleh Yohanes Halut dan keluarganya yang diadakan di kampung halaman Thomas di Lempis Cibal.
Selanjutnya Thomas yang telah menyatakan kesediaanya untuk mendampingi Yohanes Halut saatnya dikenalkan di keluarga besar Yohanes Halut.
Kedatangan Thomas Dohu dan keluarga besarnya disambut di dalam rumah adat Gendang Ka Sama, tempat kelahiran Yohanes Halut. Tuan rumah menyambut tamu istimewa ini dengan ritual Kapu yang digelar Selasa 13 Agustus 2024.
Suasana dalam rumah adat Ka Sama penuh gegap gempita. Gong dan Gendang dibunyikan. Para tokoh adat yang kompak mengenakan sarung songke, kemeja putih dan berdestar bersila di bawah tiang rumah adat (siri bongkok).
Kapu di dalam rumah adat Mangarai bermakna penghormatan setelah melewati ritual curu atau penyambutan di Pa'ang atau gerbang kampung.
Dibuka dengan persapaan, juru bicara mendaraskan kalimat bernada minta permisi kepada roh leluhur bahwa tamu yang datang sudah dianggap anak dari Ka Sama.
Juru bicara lalu mendoakan pasangan ini agar tidak berpisah lagi. Dan doa keluarga besar selalu mengiring perjuangan Yohan-Thomas kemanapun mereka pergi.
Sebagai tanda ketulusan, pihak Yohanes Halut menyerahkan seekor ayam jantan merah kepada Thomas. Dengan bahasa adat Thomas membalas dengan ucapan terima kasih dan siap berjuang dengan gigih merebut hati rakyat.
Acara pengukuhan pasangan ini disaksikan kelurga besar kandidat bersama koalisi parpol, tim pemenangan, relawan dan simpatisan yang memenuhi tenda di halaman kampung Ka Sama.
Linearisme budaya dan politik
Thomas Dohu mengaku berbangga dan mengapresiasi atas penyambutan dirinya sebagai bakal calon wakil bupati Manggarai di Gendang Ka Sama yang menurutnya di luar ekspektasinya.
Thomas nampaknya paham betul posisi budaya di tengah geliat politik dan pelibatan rakyat secara penuh yang selama proses itu berjalan pasti berbarengan dengan tradisi di Manggarai yang kental dengan ritual.
Dijelaskan Thomas, konsep politik tidak bisa dipisahkan dari budaya. Budaya itu kebiasaan rutinitas kelompok masyarakat tertentu entah konteks mensyukuri atau bagaimana seseorang membangun kehidupannya.
"Nah dalam konteks kami membangun suatu keutuhan sebagai pasangan bersepakat bahwa proses peminangan itu menjadi titik awal melibatkan keluarga besar dan prosesnya didengar diikuti lalu proses yang kedua adalah pengantaran atau Podo dalam bahasa Manggarai itu menunjukkan ada kerelaan kesediaan dari pasangan bakal calon bupati tidak hanya bertemu pribadi bakal calon wakil tetapi juga keluarga besar dan itu dinyatakan secara terbuka lalu diantar ke keluarga besar bakal calon bupati," ulas Thomas.
"Hari ini secara terbuka menyatakan apa yang menjadi impian bersama kami sebagai satu pasangan. Itu pertama. Yang kedua itu bentuk komitmen kami sebagai dua orang yang menyatakan bersatu tidak hanya bersatu karena kedekatan kesesuaian tapi diikuti dengan komitmen untuk bersama manakala lilihan rakyat itu diberikan kepada kami dalam masa waktu lima tahun," terangnya.
Larangan bongkar pasang
Sementara bakal calon bupati Yohanes Halut, menambahkan, dia dan Thomas berani melibatkan adat dan keluarga besar setelah mendapatkan kepastian dukungan partai pengusung mengingat janji yang disumpahkan di dalam rumah adat penuh resiko.
"Karena partai sudah ok semuanya makanya berani kita laksanakan pertama acara pinangan di kampungnya Pak Thom dan sekarang di rumah adat keluarga besar saya di Ka Sama. Partai ok kandidat sudah melaksanakan ritual tinggal gaspoll tak ada beban lagi dan kita siap mendaftar di KPU," tekan Halut.
"Saya dan Pak Thom pasti sejalan sudah dibekali dengan restu leluhur dan doa keluarga besar. Kami sudah menyatakan komitmen dalam ritual tidak boleh berpisah atau bongkar pasang karena pembangkangan terhadap adat ini sangat berefek dan kita harus hindari itu. Saya dengan Pak Thom dari awal komit dan konsisten kita dapat kendaraan partainya kita sebut Gerindra, NasDem dan Hanura dan kita siap mendaftar di KPU ," tutupnya. (Jo Kenaru/NTT)