Masyarakat Diminta Tingkatkan Keamanan dalam Bermedia Sosial

ilustrasi Media sosial.
Sumber :
  • Unsplash

Jakarta, VIVA – Masyarakat diminta mengenali hingga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan bermedia digital dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu dikatakan konten kreator Abdul Djalil Djayali dalam talkshow Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi. Talkshow ini adalah bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang berlangsung di Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara bertajuk 'Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal'.

"Kemampuan seorang pengguna internet untuk melindungi data pribadi atau memproteksi diri dalam berbagai penggunaan platform digital melalui berbagai cara seperti mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, sembari meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan bermedia digital sehari-hari termasuk media sosial yang menjadi tren pada hampir setiap kalangan masyarakat saat ini," kata dia, Kamis, 15 Agustus 2024.

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • www.pixabay.com/LogoStudioHamburg

Dia mengatakan, masyarakat membutuhkan berbagai langkah protektif untuk mampuh menjadikan sebagai solusi dalam menjawab problematika di ruang medsos sehingga menjadi kewajiban bagi para pengguna internet untuk mengenali beberapa fitur pada perangkat lunak berinternet seperti, kata sandi, baik lewat fingerprint authentication hingga face authentication.

Sementara itu, konten kreator Muhamad Jamil, menyoroti berbagai tantangan budaya digital dalam realitas kehidupan di kalangan para pengguna internet Tanah Air  yang terus meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan ketersediaan berbagi sarana platform digital yang tersedia.

Kata dia, seiring perkembangan zaman dengan segala konsekuensinya sebagai dampak yang menyertai perubahan disetiap kemajuan zaman, tentu masyarakat dituntut mampu menghadapi berbagai resiko terburuk sebagai konsekuensi logis dari transformsi zaman tersebut.

"Diantaranya termasuk pula transformasi digital yang sangat pesat berkembang saat ini," ujar Jamil.

Menag Nasaruddin Umar: Korupsi Itu Haram, Menyengsarakan Masyarakat

Lebih lanjut Jamil menambahkan, bahwa beberapa dampak yang dihadapi oleh para pengguna internet saat ini antara lain mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan dalam tata pergaulan dan interaksi sosial masyarakat. Kemudian, juga memudarnya nilai-nilai budaya bangsa yang luhur dan agung dimana masyarakat diperhadapkan pada realitas di sekitar seolah media digital menjadi panggung budaya asing melalui berbagai konten yang tersebar luas dikalangan para pengguna internet itu sendiri.

"Minimnya pemahaman akan hak-hak digital, adanya fakta yang dapat secara luas kita temua dimana terjadinya kebebesan berekspresi yang kebablasan, dan juga makin berkurangnya toleransi dan penghargaan pada setiap perbedaan seolah menyatu dan telah menjadi karakter umum yang berlaku seraagam hampir disetiap penjuru bangsa kita," katanya.

Terpopuler: 9 Hal yang Harus Dihindari di Media Sosial Hingga 7 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula

ilustrasi macam-macam media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Selain itu, dirinya menambahkan, juga terjadi pula fakta dalam masyarakat sebagai para pengguna internet dimana melakukan pelanggaran hak cipta dan karya intelektual serta menjadi menghilangnya batas-batas privasi dalam relasi sosial masyarakat.

KPI Akui Tak Punya Kewenangan Tindak Konten Judi Online di Media Sosial

"Solusinya adalah dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital sekaligus menjadikannya sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital," kata dia lagi.

Ilustrasi menggunakan media sosial.

Hati-hati, Modus Baru Judi Online Merasuki Media Sosial

Secara akumulatif, sejak 20 Oktober hingga 22 November 2024, Kemenkomdigi sudah melakukan penindakan sebanyak 352.719 konten judol.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024