18 Paskibraka Lepas Jilbab, Tere Liye: Indonesia Mundur ke Zaman Jahiliyah
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye menyorot polemik sejumlah Paskibraka perempuan tampil tanpa menggunakan jilbab saat dikukuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana IKN, Selasa, 13 Agustus 2024.
“Padahal saat mereka latihan gladi resik masih pakai jilbab,” tulis Tere Liye di Instagram pribadinya, dikutip Rabu, 14 Agustus 2024.
Tere Liye menilai, jika mereka secara sukarela melepas jilbab tersebut mungkin hal ini tidak perlu dipersoalkan. Namun, ia mengendus adanya “paksaan” agar para Paskibraka perempuan melepas jilbab.
Dia mendesak, seseorang yang memerintahkan sejumlah Paskibraka perempuan mencopot jilbab mesti diberi sanksi tegas berupa pemecatan hingga pidana.
“Peringatan hari kemerdekaan, kok kamu malah melarang WNI (warga negara Indonesia) memakai pakaian menurut agama yang diyakininya. Pola pikir mampet,” imbuhnya.
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam terbesar di dunia, Tere Liye menyesalkan jika benar adanya paksaan melepas jilbab bagi Paskibraka perempuan.
“Saat negara lain sudah boleh foto visa pakai jilbab. Saat negara maju sudah sejak lama welcome pakai jilbab, atlet Olimpiade boleh pakai jilbab, eh, di Indonesia, yg mayoritas Islam, hanya utk seremonial sepele, pengukuhan Paskibraka, lepas jilbab. Aneh,” ucapnya.
Tere Liye menilai hal semacam ini tidak boleh didiamkan. Mengingat, dapat menimbulkan perpecahan yang selama ini sudah dirawat bangsa Indonesia.
“Ada virus busuk di sekitarmu itu, yang bahkan tidak paham jilbab itu apa. Potong segera, buang orangnya, cemplungkan ke kandang buaya di Balikpapan juga boleh,” kata dia.
“Jangan kamu tutup-tutupi, atau malah kamu lindungi. Mumpung ini belum bablas betulan saat tgl 17 dilarang pakai jilbab. Semakin maju planet Bumi, di sini (Indonesia) malah mundur ke zaman jahiliyah.” pungkasnya.