Pengunduran Diri Airlangga Tidak Akan Mengubah Kandidat yang Diusung Golkar di Pilkada

Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 11 Agustus 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, memastikan bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar tidak akan mengubah kandidat yang diusung Partai Golkar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

SK Kepengurusan Bahlil di Golkar Sudah Final, Idrus Marham Minta Kader Bersatu Lagi

Pernyataan itu disampaikan Doli pada acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne pada Selasa (13/8/2024).

Sebelumnya, Doli mengonfirmasi bahwa Partai Golkar telah menyelesaikan proses internal mereka dan telah menetapkan ratusan calon-calon yang akan maju dalam Pilkada di berbagai tingkatan, mulai dari gubernur hingga kepala daerah di tingkat kabupaten/kota.

Bahlil Turun Gunung Kampanye demi Menangkan Luthfi-Yasin di Jateng

“Sekedar informasi, kami hingga saat ini sudah menyelesaikan, memutuskan, dan mencalonkan 22 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, serta 328 calon kepala daerah di tingkat kabupaten/kota,” kata Doli.

Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia (tengah) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 8 Agustus 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Doli menggarisbawahi bahwa keputusan penetapan bakal calon tersebut adalah hasil dari kerja tim, peran dewan, dan badan-badan partai lainnya, bukan hanya berdasarkan otoritas atau pendapat Airlangga yang mana menjadi pemimpin tertinggi Partai Golkar.

“Saya kira apa yang sudah diputuskan oleh Partai Golkar terkait dengan para bakal calon kepada daerah dan wakil kepala daerah itu keputusan institusi, bukan keputusan individu, bukan sekadar keputusan Pak Airlangga,” ungkap Doli.

Selain keputusan kolektif, penetapan bakal calon kepala daerah oleh Partai Golkar juga melalui serangkaian proses yang panjang, melibatkan banyak pihak, dan mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih calon yang paling sesuai, serta memiliki peluang terbaik untuk menang.

“Ini keputusan yang sudah melalui proses cukup panjang, melibatkan semua stakeholder partai, penyerapan aspirasi mulai dari tingkat bawah, kemudian kita mempertimbangkan banyak hal, soal potensi kemenangan dan segala macam,” lengkapnya.

Arsip foto - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan di Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.

Photo :
  • ANTARA/Reno Esnir

Atas dua alasan tersebut, menurut Doli tidak mudah bagi Partai Golkar untuk mengubah kandidat yang diusung partai beringin itu di Pilkada mendatang.

“Tentu tidak mudah untuk berubah begitu saja,” kata Doli.

Meskipun begitu, Doli tidak sepenuhnya menutup kemungkinan bahwa Partai Golkar dapat memutuskan untuk mengubah kandidat yang mereka usung sebelum batas akhir pendaftaran. Namun, kemungkinan perubahan seperti itu dianggap sangat kecil.

“Mungkin tidak akan ada perubahan terlalu banyak, biasanya juga kalau sudah ada penerbitan Surat Keputusan (SK) akan ada perubahan kalau terjadi dinamika yang kita nilai menuntut adanya perubahan,” kata Doli.

Doli juga menekankan bahwa perubahan semacam ini bukanlah hal yang asing dalam dunia politik, mengingat adanya dinamika politik yang mungkin berkembang di lapangan. Misalnya, faktor-faktor seperti rendahnya kemungkinan kemenangan akan bisa mempengaruhi keputusan tersebut.

“Sampai titik akhir yaitu pendaftaran, mungkin ada satu dua yang memang berubah untuk menyesuaikan dinamika yang terjadi di lapangan, misalnya melihat potensi kemenangan pasangan yang kita terbitkan itu ternyata merosot,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya