Cara Starbucks Perkenalkan Kembali Permainan Tradisional Indonesia
- ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Jakarta, VIVA – Starbucks Indonesia menggelar acara Satu Nusa Berbahagia untuk menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 Indonesia, di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
Sejumlah merchandise yang terinspirasi dari permainan tradisional di Tanah Air diluncurkan. "Kami ingin memperkenalkan kembali warisan budaya Indonesia yang sudah lama orang enggak tahu bahkan terlupakan, maka kami mengambil ide-ide permainan tradisional tersebut dan kami output di dalam merchandise kami," ujar Marketing Director PT Sari Coffee Indonesia Astrid Zenia Tanggara.
Menurut dia, ada tiga permainan tradisional yang ditampilkan yaitu wak-wak gung, egrang dan congklak. "Jadi memang yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda dari Kemendikbud," ujarnya.
Pada 24 Agustus 2024 mendatang, menurut Astrid, Starbucks akan menggelar kegiatan dengan Kampoeng_Dolanan bersama anak-anak di Surabaya, Jawa Timur.
Founder Kampoeng_Dolanan Mustofa Sam mengatakan, kunjungan ke sekolah-sekolah merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan permainan tradisional. Pihaknya juga memiliki sekolah dampingan. Saat ini ada sekitar 200 sekolah dampingan yang tersebar di Jawa Timur, Lombok dan Bali. "Setiap bulan kita punya kegiatan di sana untuk mengadakan permainan tradisional," ujar pria yang akrab disapa Cak Mus ini.
Selain mendatangi sekolah, lanjut dia, upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan permainan tradisional yaitu dengan langsung membawa alat terjun ke masyarakat. "Kita kenalkan dan kita ajak mereka untuk bermain," ujarnya.
Kemudian melalui lagu-lagu. Ada juga lagu yang dikonsentrasikan ke arah senam, dengan memasukkan gerakan-gerakan dalam permainan tradisional ke dalamnya. "Ada lagu yang kita konsentrasikan ke arah senam, senam Kampoeng Dolanan. Jadi di dalamnya ada permainan tradisional yang lengkap dengan gerakan sehingga mereka tahu," ujarnya.Â
Saat ini, kata Cak Mus, Indonesia memiliki 2.600 permainan tradisional yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Jumlah tersebut merupakan data yang dikumpulkan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI). "Per tahun ini 2.600 (permainan tradisional) ada semua datanya ada di Kemendikbud," ujarnya.
Â