Prabowo Ngaku Jadi Investor IKN, Tere Liye: Bahaya Sekali
- YouTube: Kelas Official
Penajam Paser Utara, VIVA – Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye menyorot pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga presiden terpilih, Prabowo Subianto mengaku sebagai investor di IKN Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Salah satu investor saya sendiri sebagai pengusaha,” ujar Prabowo kepada awak media di IKN Senin, 12 Agustus 2024.
Menurut Tere Liye, pernyataan Prabowo tersebut sangat kontraproduktif. Dia menilai hal ini dapat membuat investor asing batal mengucurkan dana ke proyek IKN.
“Kalaupun bapak betulan punya investasi di sana, mbok ya diam saja. Ssstttt.... Bukan malah dengan bangga diumumkan,” ujar Tere Liye di Instagram pribadinya, dikutip Senin, 12 Agustus 2024.
“Kalau ada investor asing, dan dia punya dana besar, dia akan berhitung berkali-kali saat tahu jeroan IKN ini ternyata investor lokalnya adalah pejabat. Bahaya sekali. IKN ternyata bukan untuk kebutuhan rakyat Indonesia, melainkan kebutuhan pejabat saja,” sambungnya.
Menurut Tere Liye, Saat pejabat menjadi investor sebuah proyek negara, maka proses penilaian atau keputusan yang diambil untuk proyek itu harus dipertanyakan.
“Bapak pasti nggak mau IKN gagal. Bukan karena nanti rakyat rugi, melainkan, karena bapak investor, jadi harus jadi, atau bapak ikut rugi,” imbuhnya.
“Karena ketahuilah, dengan bapak bilang sebagai salah-satu investor IKN, maka IKN ini jadi dipertanyakan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo menegaskan komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN sebagai simbol masa depan bangsa, yang harus terus didorong dan diselesaikan.
"Saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan. Pak Jokowi saya kira sudah mengambil peran sejarah, beliau yang inisiasi, saya minimal saya lanjutkan. Kalau bisa saya ikut yang menyelesaikan," kata Prabowo.
Dia juga mengakui, pembangunan ibu kota bukanlah pekerjaan yang cepat dan mudah. Namun, Prabowo optimistis bahwa dalam 3-5 tahun ke depan, fungsi dari ibu kota ini sudah bisa berjalan dengan baik. Bahkan, dia juga menegaskan komitmennya untuk berkantor di IKN setelah dilantik nanti.
"Namanya kalau ibu kota ya presiden ada di ibu kota," tegasnya.