Pakar Politik: Anies Terancam Gagal di Pilgub Jakarta Akibat Kurang Memperjuangkan PKS

Anies Baswedan menghadiri halal bihalal dan Milad ke-22 PKS
Sumber :
  • Dok PKS

Jakarta, VIVA – Anies Baswedan menghadapi ancaman serius dalam upayanya untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Ancaman ini muncul karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mempertimbangkan opsi untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang mendukung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.

Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Pramono Janji Lanjutkan Programnya di Jakarta

PKS mengungkapkan bahwa mereka mulai menjalin komunikasi dengan KIM setelah batas 40 hari yang diberikan kepada Anies, yang berakhir pada 4 Agustus 2024 sudah selesai.

Batas waktu tersebut adalah waktu yang ditetapkan untuk Anies agar bisa memenuhi syarat 22 kursi DPRD guna mengikuti Pilgub mendatang. Di sisi lain, PKS telah memberikan dukungan signifikan kepada Anies dengan menyediakan 18 kursi DPRD sebagai bentuk dukungan awal.

Anies Baswedan: Saya Tentu Dukung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Sudah Jelas

Pakar politik Adi Prayitno dalam acara Catatan Demokrasi tvOne.

Photo :
  • YouTube tvOne

Menurut pakar politik, Adi Prayitno, perubahan sikap politik PKS yang memiliki sinyal tidak lagi mendukung Anies Baswedan adalah hal yang biasa dalam dinamika politik. Hal ini karena Anies dinilai kurang memperjuangkan keinginan PKS.

Ridwan Kamil Janji Perbanyak Trotoar Empat Kali Lipat di Jakarta jika Jadi Gubernur

“Saya kira PKS rasional kalau harus mengevaluasi dan mengedit dukungan politiknya ke Anies Baswedan. Masalahnya, Anies ini dianggap tidak terlalu memperjuangkan keinginan PKS. PKS hanya ingin Sohibul Iman berpasangan dengan Anies. Anies tinggal yakinkan partai politik lain yang katanya memberikan dukungan ke Anies untuk bisa menduetkan antara Anies dan Sohibul Iman,” kata Adi di acara Apa Kabar Indonesia TV One pada Senin (12/8/2024).

Sohibul Iman dan bertemu Anies Baswedan

Photo :
  • Twitter DPP PKS

Lebih lanjut, Adi menyampaikan bahwa sejak dulu PKS sangat mendukung Anies, tetapi untuk kontestasi politik saat ini, Anies diwajibkan oleh PKS untuk berpasangan dengan Sohibul Iman, yang merupakan kader PKS.

Jika syarat ini tidak dipenuhi, maka PKS akan mencoba menjalin komunikasi dan membangun aliansi dengan partai lain, seperti KIM, untuk memenuhi tujuan politik mereka.

“Perhari ini saya membaca bahwa PKS itu sebenarnya cinta matinya kepada Anies, cuman Anies kalau mau berlayar wajib hukumnya ada Sohibul Iman, ada kader PKS di situ. Tanpa itu, maka PKS mencoba untuk membangun komunikasi dengan yang lain,” ungkap Adi.

Adi menegaskan bahwa saat ini PKS merasa keinginannya tidak pernah benar-benar diperjuangkan oleh Anies Baswedan. Dibuktikan dengan kurangnya dukungan dari partai-partai lain selain PKS untuk Anies.

Anies perlu mencari tambahan dukungan dan meyakinkan partai-partai seperti Nasdem, PKB, dan PDIP bahwa pasangan Anies-Sohibul Iman adalah pasangan yang tepat dan layak untuk Pilgub Jakarta 2024.

“Keinginan PKS nyaris tidak pernah diperjuangkan oleh Anies Baswedan. Buktinya tidak ada dukungan dari partai lain perhari ini di luar PKS. Anies harus cari tambahan partai lain, yakinkan Nasdem, PKB, dan PDIP,” lanjutnya

.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya