Menteri LHK Sebut Pentingnya Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim bagi Dunia

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (Doc: Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, resmi membuka Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan atau Festival LIKE 2 di JCC Senayan, Jakarta. Acara ini berlangsung mulai 8-11 Agustus 2024.

Greeneration Foundation Target Kumpulkan Rp1,2 Triliun per Tahun untuk Atasi Perubahan Iklim

Mengangkat tema '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas, Menteri Siti Nurbaya mengatakan pentingnya keberlanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengungkapkan pihaknya telah menjalankan kegiatan maupun kebijakan dalam upaya perbaikan operasional lapangan atau corrective action.

Hal itu dilaksanakan dengan penyelesaian masalah dengan cara baru atau inovasi penyelesaian masalah baru dan peningkatan kinerja.

KAI Logistik Catat Kinerja Angkutan Limbah B3 Meningkat Signifikan

Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan).

Photo :
  • Dokumentasi KLHK.

“Kontinuitas dan konsistensi seperti ini sangat penting dalam upaya kita meyakini publik, meyakini masyarakat Indonesia, juga meyakini dunia internasional dalam kaitan isu global pada aspek lingkungan dan iklim," kata Siti dalam pembukaan acara tersebut.

Dampak Buruk Perubahan Iklim bagi Lingkungan dan Manusia Makin Meningkat, Menurut WMO

"Festival LIKE 2 ini juga berorientasi road to COP 29 UNFCCC di Azerbaijan yang berlangsung pada bulan November. Festival ini penting untuk memaknai langkah bersama baik melalui langkah kebijakan dalam merespons tantangan lingkungan dan iklim serta pembinaan dan hubungan masyarakat,” sambungnya.

Usai memberikan sambutan dan membuka Festival LIKE 2 secara resmi, Menteri LHK itu berjalan mengunjungi beberapa booth peserta.

Sebelum resmi dibuka, KLHK telah menggelar acara pra-event berupa talkshow ‘Green Talk’ dari 16 eselon 1 KLHK yang dimulai sejak Juni 2024.

Dalam laporannya, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro, mengatakan terdapat pencapaian teknologi ramah iklim sebanyak 53 sesi, dan penghargaan kepada 82 tokoh akademisi, media, komunitas, pemerintahan daerah dan dunia usaha yang telah bermitra dengan KLHK.

“Kami juga menyediakan layanan untuk konsultasi layanan publik KLHK ada 26 jenis layanan yang akan melayani 2.020 orang untuk konsultasi," ujar Sigit.

Untuk memberikan kemudahan kegiatan pemulihan lingkungan dan ekonomi sirkular, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan akses layanan dana masyarakat di hari kedua, yang diharapkan mampu memberdayakan masyarakat dan menciptakan kolaborasi sosial yang lebih besar dan berkelanjutan.

Dana masyarakat dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) yang dapat diakses melalui website BPDLH untuk melakukan pengajuan.

Kepala BPDLH Damayanti Ratunanda menyampaikan dana ini ditujukan untuk masyarakat yang telah memiliki program lingkungan atau berinisiasi membuat kelompok yang peduli lingkungan, seperti penerima kalpataru, green leader, sekolah adiwiyata, hingga sekolah peduli lingkungan.

“Layanan dana masyarakat untuk lingkungan bertujuan untuk memberikan kemudahan akses pendanaan bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam target capaian Indonesia untuk mengurangi gas emisi rumah kaca. Selain itu menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya