Dicibir Netizen Mirip Kelelawar dan Beraura Mistis, Desainer Istana Garuda IKN Angkat Bicara

Istana Garuda di IKN.
Sumber :
  • Antara.

Penajam Paser Utara, VIVA – Desain Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur, mendapat sindiran dari netizen.

Kementerian PUPR: 47 Tower Rusun ASN di IKN Rampung Desember 2024

Netizen mencibir bangunan Istana Garuda IKN sebagai ikonik IKN  malah disebut mirip kelelawar lantaran warnanya hitam dan beraura mistis mirip kerajaan siluman kelelawar.

“Sorry to say, kok auranya mistis ya, kayak kerajaan siluman kelelawar,” tulis seorang netizen yang cuitannya mendapat ‘like’ hingga 25 ribu di X.

Menteri Basuki Meninjau Jalan Tol 6B dan Akses Tol IKN 6C Target Selesai Juni 2025

“Bangunan paling jelek yang pernah ada. Wallahi, sungguh membuang-buang uang,” tulis netizen lain.

Desain Garuda untuk Istana Negara di Ibu Kota Negara Baru.

Photo :
  • Tangkapan kamera @suharsomonoarfa.
Menteri Basuki Perkenalkan KIPP IKN dalam Kunjungan Komisi V DPR RI dan Kapolri

Desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta angkat bicara terkait cibiran netizen terhadap kesan mistisnya.

Ia pun mempersilahkan setiap orang untuk berpendapat mengenai karyanya, menurut Nyoman pendapat orang memiliki persepsi masing-masing yang dipengaruhi oleh pengalaman bahan mereka.

Terkait warna Istana Garuda, di mana warna kuningan di bagian muka akan berubah secara perlahan menjadi hijau ke biruan seperti warna GWK yang dinamakan proses Patina.

Sebagai informasi, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali juga merupakan karya Nyoman Nuarta.

Sedangkan struktur bilah dibuat dari baja tahan cuaca dari kemerahan berubah menjadi gelap memakan waktu 1-2 tahun.

"Garuda tampak gagah justru kepalanya seperti itu (menengok ke depan), ya terserah persepsi orang," kata Nyoman Sabtu, 10 Agustus 2024 dikutip Antara.

Ia menjelaskan esensi dasar desain Istana tersebut merujuk kepada penyatuan 1.300 suku dengan budayanya masing-masing yang khas.

Alasan Nyoman memilih Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. Pasalnya Indonesia memiliki beragam suku.

"Saya pilih Garuda sebagai ide dasar karena semua sudah kenal, dan juga tidak mungkin semua identitas suku terserap dalam satu bangunan," ucap Nyoman.

Menurut Nyoman, indonesia memiliki rumah adat dan kerajinan yang beraneka ragam, maka Garuda dipilih agar tidak ada kecemburuan sekaligus menghindari identitas salah satu suku dalam membangun Istana di IKN. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya