Kota Bukittinggi Dua Kali Diguncang Gempa Sesar Sianok

Peta Guncangan Gempabumi Sesar Sianok Bukittinggi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Bukittinggi, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat, mencatat dua kali kejadian gempabumi dangkal di Kota Bukittinggi yang disebabkan adanya aktivitas sesar Sianok, Jumat malam, 9 Agustus 2024.

BMKG Perkirakan Sebagian Kota Besar di Indonesia Hari Ini Turun Hujan

Meski Magnitudo tidak terlalu besar dan tidak berpotensi tsunami, namun berdasarkan laporan yang diterima VIVA, getaran gempa kedua dirasa cukup kuat oleh sebagian warga kota Bukittinggi. 

BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang merilis, gempabumi pertama terjadi pada pukul 20.43 WIB dengan magnitudo 2.7. Lindu ini berada pada lokasi 0.24 Lintang Selatan dan 100.35 Bujur Timur atau tepatnya di 7 kilometer BaratLaut kota Bukittinggi dengan kedalaman 14 kilometer. 

PVMBG: Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Menurun tapi Ada Penumpukan Material

Gempa bumi guncang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

Gempabumi kedua terekam memiliki magnitudo 3.4 dengan episenter terletak pada koordinat 0.18° Lintang Selatan dan 100.45° Bujur Timur dengan kedalaman 5 kilometer. 

Gempa Magnitudo 4,9 SR Guncang Gianyar Bali, Warga Berhamburan Keluar Rumah

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi ini, merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Sianok,”kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, Jumat, 9 Agustus 2024

Kata Suadi, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bukittinggi. Meski demikian, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. 

“Sampai pukul 21.27 WIB, hasil monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ),”ujar Suadi.

Mengingat potensi gempa-gempa susulan bisa saja terjadi, BMKG kata Suadi, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada. 

Masyarakat, kata Suadi, juga dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan yang retak atau rusak jika ada dan, periksa kembali untuk memastikan bangunan tempat tinggal aman dan tahan gempa. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya